Ibu dan Anak Kecelakaan di Tabanan, Betis Terancam Amputasi
Rabu, 17 April 2019,
07:38 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Ibu dan anak menjadi korban kecelakaan di Tabanan tepatnya di Jalur Denpasar-Gilimanuk termasuk Jembatan Bonian-Lalanglinggah termasuk Banjar Bonian, Desa Antap, Kecamatan Selemadeg, Tabanan pada Selasa (16/4).
Korbannya adalah Diajeng Roro Pangestu, 20 tahun dan Sumaliyah 46 tahun asal dari Jalan Jalak Putih 8, Desa Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana. Diajeng Roro tergencet truk selama 25 menit. Mereka selamat dari maut.
Peristiwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 15.30 Wita. Saat itu Diajeng Roro yang mengendarai Honda Vario nopol DK 4904 ZM dengan membonceng ibunya Sumaliyah datang dari arah timur jurusan Denpasar menuju ke arah Barat Gilimanuk.
Setibanya di lokasi kejadian saat melintasi jalan lurus mendadak Honda Vario tidak bisa menguasai kendaraan dengan wajar. Korban oleng dan terjatuh ke aspal. Sehingga terseret ke kanan atau utara melewati markas as jalan.
Pada saat bersamaan datang kendaraan truk Hino nopol DK 9406 HF yang dikemudikan I Rai Bagus Astina Putra, 34, asal Banjar Batursari, Desa Mengwitani, Badung, sehingga membuat kaki bagian kanan pengendara motor tergencet oleh truk roda depan truk.
Akibat kejadian itu, pemotor mengalami benjol kepala kanan, pecah betis kaki kanan, dan kesadaran menurun. Sementara Sumaliyah mengalami luka lecet dan sakit pada punggung.
Kapolsek Selemadeg AKP I Made Budi Astawa menjelaskan pemicu kecelakaan berawal dari pengendara Honda Vario yang oleng dengan sendiri karena jalannya licin usai hujan. Sehingga ibu dan anak ini jatuh dan terseret kearah berlawanan yang menyebabkan pengendara tertabrak truk. "Awalnya jatuh sendiri karena dia cepat-cepat. Jadi pengendara Honda Vario kurang hati-hati," jelasnya.
Untuk saat ini ibu dan anak sudah dibawa ke BRSUD Tabanan. Dan proses evakuasi juga sebelumnya berjalan sulit karena riskan sekali. "Akhirnya setelah dibantu warga dan polisi korban bisa ditarik meskipun kaki kanannya luka parah," terang AKP Budi Astawa. Untuk saat ini sopir masih diminta keterangan untuk keperluan penyidikan.
Sementara itu pantauan di BRSUD Tabanan korban tiba sekitar pukul 19.00 Wita diantar mobil ambulan. Nampak kaki kanan diperban dan pakian korban sebagain penuh dara. Setiba di UGD korban langsung dibawa ke ruang isolasi. Terdengar korban mengerang kesakitan.
Dokter jaga di BRSUD Tabanan, dr Gede Harry Kurnia Prawedana menjelaskan hasil observasi awal kaki kanan korban mengalami luka cukup parah. Dimana dibagian betis patah serta mengalami luka robek sekitar 30 centimeter. "Selain itu kesadaran korban juga menurun dan syok karena mengalami pendarahan banyak," katanya.
Ia pun menerangkan selain itu pihaknya juga akan melakukan oberservasi terutama di bagian kepala dan kaki. "Untuk kaki kondisinya memang parah tetap jaringan pembuluh kaki masih bekerja, hanya saja otot-otot banyak kena, kemungkinan ada tindakan amputasi, tetapi kami masih belum bisa simpulkan masih observasi," ujarnya.
Berita Tabanan Terbaru
Reporter: -