Penataan Pariwisata, Koster Perkuat Regulasi Lokal Sesuai Potensi Daerah
Selasa, 23 April 2019,
19:25 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Gubernur Bali Wayan Koster memaparkan posisi Bali sebagai pintu masuk pariwisata manca negara terbesar di Indonesia. Ditinjau dari jumlah kunjungan wisatawan, menurutnya tidak ada yang mengkhawatirkan. Meski demikian, Pariwisata Bali membutuhkan pengelolaan yang lebih baik.
[pilihan-redaksi]
“Pengaturan kepariwisataan yang ada saat ini masih secara umum. Saya akan memperkuat regulasi lokal sesuai dengan potensi dan daya dukung daerah,” katanya saat menerima audensi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana, BI Institute serta peserta Sekolah Staf Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI) di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Selasa (23/4).
“Pengaturan kepariwisataan yang ada saat ini masih secara umum. Saya akan memperkuat regulasi lokal sesuai dengan potensi dan daya dukung daerah,” katanya saat menerima audensi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Causa Iman Karana, BI Institute serta peserta Sekolah Staf Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI) di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur Bali, Selasa (23/4).
Koster menambahkan pihaknya akan mewujudkan pariwisata di Bali yang berbasis budaya dan bersinergi dengan sektor-sektor perekonomian masyarakat. Ia berharap bisa melihat perubahan wajah pariwisata Bali dalam dua tahun ke depan. Gubernur Bali Wayan Koster sudah mulai menata dari hal-hal kecil seperti penanganan sampah dan penataan lingkungan agar tidak terjadi kerusakan.
“Pariwisata kita ke depan berkelanjutan, berkualitas dan mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya.
[pilihan-redaksi2]
Kepala KPw BI Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan kedatangannya terkait dengan penyelenggaraan SESPIBI yang mengangkat tema pariwisata, kemaritiman dan industri. Bali dipilih sebagai tempat untuk belajar masalah pariwisata.
Kepala KPw BI Provinsi Bali Causa Iman Karana mengatakan kedatangannya terkait dengan penyelenggaraan SESPIBI yang mengangkat tema pariwisata, kemaritiman dan industri. Bali dipilih sebagai tempat untuk belajar masalah pariwisata.
“Barangkali ada kebijakan strategis terkait pariwisata Bali,” kata pria yang akrab disapa Pak CIK ini.
Sementara, Fretdy Purba dari BI Institute menambahkan bahwa selama dua hari di Bali, mereka telah berkunjung ke Dinas Pariwisata Provinsi Bali, bertemu dengan Dekan Fakultas Pariwisata UNUD dan ke ITDC Nusa Dua untuk berdiskusi terkait topik di bidang pariwisata. (bbn/humasbali/rob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: Humas Bali