Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Wagub Cok Ace Sebut Untuk Menjadi Pemimpin harus Memelihara 3 Mata Dalam Diri
Jumat, 5 Juli 2019,
22:05 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Untuk menjadi pemimpin, Wakil Gubernur Bali Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) mengatakan hendaknya kita harus memelihara 3 (Tiga) mata dalam diri.
[pilihan-redaksi]
Diantaranya yakni Mata Indera, meliput indera penglihatan yang berfungsi untuk menggali wiweka, pengetahuan dan logika dalam memimpin. Kemampuan ini dapat diasah melalui pendidikan. Selanjutnya Mata Hati, meliputi nurani dan perasaan yang penting dalam memimpin. Empati terhadap orang lain dan sekeliling bergantung pada keadaan dan asosiasi lingkungan sekitar.
Diantaranya yakni Mata Indera, meliput indera penglihatan yang berfungsi untuk menggali wiweka, pengetahuan dan logika dalam memimpin. Kemampuan ini dapat diasah melalui pendidikan. Selanjutnya Mata Hati, meliputi nurani dan perasaan yang penting dalam memimpin. Empati terhadap orang lain dan sekeliling bergantung pada keadaan dan asosiasi lingkungan sekitar.
Serta Mata Badan, yang merupakan kemampuan untuk bergerak cepat dan refleksi, baik untuk melindungi diri maupun untuk berkarya. Kemampuan ini merupakan bakat kepemimpinan sejak lahir.
"Jangan pernah berhenti untuk bergerak. Karena di saat kita bergerak maka Tuhan akan memberikan kita pilihan. Setelah itu kita pilih ingin seperti apa. Apa yang kita pilih itulah yang akan kita peroleh nantinya," imbuh Cok Ace ketika menjadi narasumber pada acara "Experience Sharing : Leadership & Comfort Zone", Serangkaian kegiatan HUT ke-55 Badan Kekeluargaan Fakultas Hukum (BKFH) Universitas Udayana (UNUD) di Aula Fakultas Hukum, UNUD, Denpasar.
Seorang pemimpin, lanjutnya juga harus berani melakukan perbedaan dan memastikan perubahan positif terhadap lingkungan.
Untuk itu kualitas pemimpin harus didukung kemampuan untuk menjadi role model dalam melakukan perubahan mindset (mental switching), dari kondisi zona nyaman menjadi zona yang kompetitif dan inovasi. Seorang pemimpin harus dekat dengan rakyat sehingga mampu menggerakkan masyarakat bergerak ke arah yang lebih baik.
"Pemimpin adalah seorang yang dapat melihat daripada apa yang dilihat orang lain. Melihat lebih jauh dari orang lain dan melihat sebelum orang lain melihatnya," jelas Cok Ace.
Ia menambahkan, untuk menjadi seorang pemimpin maka harus bisa keluar dari zona nyaman. Karena menurut Cok Ace, zona nyaman membuat orang akan sulit untuk maju dan berkembang.
"Kita harus keluar dari zona nyaman. Kalau kita terus berada dalam zona nyaman, maka kita akan tetap berada pada posisi itu saja. Selain itu, jangan pernah berhenti untuk bermimpi menjadi pemimpin. Saya yakin semua yang hadir disini pasti akan menjadi pemimpin kedepan," ujarnya.
[pilihan-redaksi2]
Lebih lanjut, Cok Ace mengatakan jika ciri-ciri orang yang berada pada zona nyaman ialah percaya akan pengalaman diri sendiri. Tidak berani berinvestasi. Melakukan rutinitas tanpa evaluasi dan suka menyerang atau menyalahkan orang lain.
Lebih lanjut, Cok Ace mengatakan jika ciri-ciri orang yang berada pada zona nyaman ialah percaya akan pengalaman diri sendiri. Tidak berani berinvestasi. Melakukan rutinitas tanpa evaluasi dan suka menyerang atau menyalahkan orang lain.
"Tanpa disadari, zona nyaman tersebut sudah membuat kita sulit untuk maju dan berkembang. Sebab, yang kita kerjakan hanya itu-itu saja tanpa adanya inovasi atau pelajaran baru yang diterima," ungkapnya.
Dengan keluar dari zona nyaman akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih open-minded. Sebab, memiliki pemikiran yang terbuka akan mengeksplorasi pikiran kita untuk menjadi lebih kreatif, tampil beda, menerima pada pengalaman dan cara pandang yang baru. (bbn/humasbali/rob)
Berita Premium
Reporter: Humas Bali
Berita Terpopuler
01
02
03
04
05
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3047 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Senin, 22 September 2025

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Sabtu, 20 September 2025

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Sabtu, 23 Agustus 2025

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
Jumat, 30 Mei 2025

29 Pasangan Ikuti Nikah Massal di Pengotan
Kamis, 15 Mei 2025