search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
FGD Arak Bali (6), Arak Bali Punya "Image" Buruk di Mata Turis
Selasa, 23 Juli 2019, 16:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Meski populer dan diakui kualitasnya, namun Arak Bali ternyata masih punya "image" atau citra buruk khususnya di kalangan wisatawan asing. Sebelum melegalisasi arak Bali, hal yang harus dilakukan adalah memperbaiki citra buruk tersebut. 
 
[pilihan-redaksi]
Hal ini disampaikan salah seorang bartender dalam acara Focus Group Discussion (FGD) Arak Bali Berbasis Pemberdayaan Petani, yang digelar organisasi masyarakat Swastika Bali pada Kamis (18/7) di Wiswa Sabha, kantor Gubernur Bali, Renon, Denpasar. 
 
"Kesan wisatawan bule seperti Australia masih negatif tentang arak Bali, ini PR (pekerjaan rumah) bagi pihak terkait untuk mencari solusi, kalau kita ingin arak go nasional atau internasional, mengubah "image" ini yang paling susah," kata Cristian Agus, seorang bartender dari Asosiasi bartender Indonesia (ABI). 
 
Jika berkaca dari kasus kasus arak Bali sebelumnya, kata Cristian, "image" arak Bali di kalangan wisatawan asing khususnya adalah tidak layak dikonsumsi. 
 
"Kami para bartender di outlet kemudian mempunyai inisiatif untuk membuat olahan minuman arak Bali yang dicampur, dengan menggunakan nama lain "balinese spirit", bukan arak Bali, contohnya arak Bali kita campur dengan buah kecombrang dan buah lainnya, itu menarik wisatawan dan kita tawarkan ke tamu, itu yang saat ini bisa kita lakukan di outlet untuk tawarkan arak lokal Bali ke tamu mancanegara," ujarnya.
 
[pilihan-redaksi2]
Cristian mengakui, sebelum munculnya kasus-kasus yang disebabkan oleh arak oplosan yang dikenal dengan arak metanol, wisatawan yang datang ke Bali bangga membeli arak Bali untuk oleh-oleh dan dibawa ke negaranya. Tapi karena salah cara penyajian, maka arak Bali malah menimbulkan masalah saat dikonsumsi di negaranya.
 
"Misalnya arak Bali dibawa ke Australia, namun karena cara mengkonsumsinya kurang tepat, tamu akan sakit, bahkan terakhir ada tamu yang meninggal dunia. Di sisi lain ini menjadi bumerang jadi kita. Ini agar lebih diperhatikan agar kualitasnya semakin bagus, "image"nya perlu diubah agar arak bali ini imagenya baik ke depan," tutupnya.[bbn/psk]

Reporter: bbn/gus



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami