search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Warga Temukan Sampan Tanpa Awak di Perairan Pengambengan
Minggu, 22 September 2019, 22:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Beritabali.com, Jembrana. Warga banjar Ketapang Lampu, dikagetkan dengan sebuah Sampan tanpa awak dan mesin masih keadaan hidup, yang ditemukan seorang Nelayan bernama Hakim  asal Banjar Munduk, kampung kedunen Desa Pengambengan, kecamatan Negara Kabupaten Jembrana Bali, Minggu (2329) pagi.
 
[pilihan-redaksi]
Setelah dicari informasi, pemilik sampan tersebut bernama Mulyadi nelayan asal Dusun Pebuahan Desa Banyubiru, Kecamatan Negara. Sebelumnya korban bersama temannya Nasrul Rahman sedang berlayar Seperti hari biasa.
 
Dari Kronologis kejadian, Korban Mulyadi berangkat melaut dari pantai Pebuahan bersama Nasrul Rahman Dengan menaiki sampan  Masing-masing, sekira pukul. 05.00 WITA Menuju Perairan Pengambengan, tepatnnya di Pertengahan Perairan Katapang Lampu untuk memancing Ikan, selanjutnya Korban Mulyadi dan temannya Nasrul Rahman terpisah di pertengahan laut Pengambengan sekitar pukul 08.00 WITA.
 
Kemudian sekitar pukul 10.00 WITA Sampan Korban ditemukan Nelayan (Hakim) tepat di perairan Ketapang Lampu tanpa Awak dalam keadaan mesin Sampan masih Hidup, diduga korban jatuh ke laut.
 
Setelah itu Hakim bertemu Nelayan Sadri asal Pebuahan untuk membawa Sampan korban ke tepian pantai pebuahan, untuk menginformasikan ke keluarga korban, Lanjut atas kejadian ini, keluarga korban melaporkan ke Mako Sat. Polairud Polres Jembrana kemudian laproan tersebut dilanjutkan ke Basarnas dan BPBD Jembrana.
 
[pilihan-redaksi2]
Menurut Kasat Polairud Polres Jembrana Iptu H. Eddy Waluyo, SH menerangkan bahwa setelah menerima laporan dari seorang nelayan Pathul Halim asal Pebuahan Sat. Polairud Polres Jembrana berkordinasi dengan Basarnas dan BPBD dan lanjut melakukan pencarian  secara bersama sama, dengan menggunakan 1 (satu) unit Kapal Polisi XI-2017 dan 2 (dua) unit rubber boat milik Basarnas dan BPBD, guna menemukan korban tenggelam.
 
“Upaya yang  untuk menemukan korban tenggelam dilakukan pencarian selama 7 hari harapan kita dan keluarga korban, korban bisa segera ditemukan,” tutur Iptu H. Eddy.
 
Pencarian dihentikan pkl. 18.00 WITA karena hari sudah gelap dan akan dilanjutkan esok hari. (bbn/Jim/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami