search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Apung Pelestari Ayam Bali (2): Ada 9 Jenis Ayam Bali Sesuai Kebutuhan Upakara
Jumat, 25 Oktober 2019, 14:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Menurut Apung, ayam Bali sesuai dengan budaya dan agama di Bali. Masyarakat Bali yang beragama Hindu memakai ayam tersebut untuk upakara mulai sejak lahir sampai meninggal. Memakai ayam untuk upacara mebayuh, otonan, dan sebagainya. 

"Untuk di pura dan pelemahan (warga) juga memakai ayam untuk mecaru. Hampir semua kehidupan masyarakat Bali memakai ayam,"ujar Apung .

Lewat pameran ayam Bali "Chicken in Paradise Exhibition" di Desa Taman Kabupaten Badung Bali pertengahan bulan Oktober 2019, Apung ingin memperlihatkan berbagai jenis ayam asli yang merupakan bagian dari budaya masyarakat Bali

"Selama ini ada anggapan tidak ada ayam (asli) Bali, padahal ayam Bali sering dipakai dalam kehidupan sehari hari masyarakat Bali seperti ayam untuk upakara (upacara agama Hindu)," ujar Apung. 

Apung mengakui keberadaan ayam Bali kini menurun. Salah satu penyebab adalah habitat hidup ayam Bali yang kini semakin langka.

"Bisa dikatakan menurun, salah satu sebabnya karena tempat hidup ayam di Bali yakni "Tebe" (halaman belakang rumah warga) yang semakin berkurang, kini sudah jarang ada tebe terutama di daerah perkotaan. Sementara di desa perkembangan ayam Bali sering terkendala tata laksana pemeliharaan ayam, seperti kurang vaksin sehingga populasinya berkurang,"ujar Apung.

Jenis ayam Bali, kata Apung, bisa dilihat dari warna pada ayam tersebut. Dari segi upakara di Bali, setiap upacara menggunakan ayam dengan warnanya masing-masing dan sesuai arah mata angin.   

"Secara umum ada 9 jenis ayam Bali yang sering digunakan untuk upacara "caru" (kurban), seperti jenis ayam warna hitam, putih, merah, brumbun, klawu, burik, wangkes, dan ijo, semua jenis berdasar warna (bulu)," jelasnya.

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami