Pasangan Kekasih Mahasiswa Unram Tewas Terbawa Arus Sungai
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Dua mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mataram (FH UNRAM) ditemukan meninggal dunia, pascahanyut terbawa arus sungai yang cukup deras, di Pemandian air terjun Jeruk Manis, Taman Nasional Gunung Rinjani, Lombok timur (Lotim), Sabtu (2/11) pukul 17.00 WITA.
[pilihan-redaksi]
Dua korban yang merupakan pasangan kekasih ini mengalami musibah, saat melakukan survei lokasi jalur untuk kesehatan jurit malam, dalam rangka pendidikan dasar anggota baru.
Widia Lasmita (23 tahun) dan Reza Andika Firdaus (29 tahun) adalah anggota organisasi Kelompok Pemerhati Sosial (KPS - FH UNRAM), yang sedang melaksanakan kegiatan pendidikan dasar di Jeruk Manis Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lotim.
Pasangan kekasih ini hanyut di aliran sungai, karena hujan lebat di lokasi.
Pada Kamis (31/10) pukul 14.30 WITA rombongan dari FH UNRAM yang rencana melaksanakan kegiatan selama empat hari tersebut tiba di lokasi.
Selanjutnya pada hari ketiga kegiatan, Sabtu (2/11) pukul 15.00 WITA, rombongan terdiri dari lima orang turun ke lokasi. Di aliran sungai yang menghubungkan antara mata air Jeruk Manis, Menuju Kokok Tereng, Dusun Gawah Buak Desa Jeruk Manis. Namun tiba-tiba air bah datang dan menghanyutkan korban.
"Pada pukul 18.25 WITA korban wanita ditemukan oleh warga dusun Kebun Baru Jeruk Manis, dalam keadaan sudah meninggal dunia," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mataram, Nyoman Sidakarya, dikonfirmasi Minggu (3/11).
Sementara itu berdasarkan infomasi dari Search and Rescue (SAR) Unit Lotim, Widia Lasmita korban perempuan asal Kecamatan Kempo, Dompu ditemukan sekitar 100 meter dari tempat pemandian. Sedangkan Reza sang kekasih asal Sumbawa baru ditemukan pukul 19.15 WITA.
"Korban ditemukan oleh warga Kampung Baru Desa Jeruk Manis, yang pada saat itu juga sedang mencari korban hanyut," jelas Syamsul Padhli, dari SAR Unit Lotim.
Warga dan aparat keamanan kemudian membawa kedua korban ke Puskesmas Kotaraja menggunakan mobil ambulan.
Penjelasan Syamsul Padhli, karena musim kemarau panjang, korban dan teman-temannya tidak menduga akan datang air besar yang begitu deras.
Sehingga korban bersama tiga rekannya mandi di pemandian tersebut. Diperkirakan air yang datang secara tiba-tiba adalah kiriman dari atas (gunung Rinjani), karena hujan besar.
"Kejadian ini murni karena kecelakaan. Korban hanyut terseret arus deras sampai 100 meter dari tempat pemandian," tegas Padhli.
Dua korban sudah diberangkatkan ke kampung halaman masing-masing untuk dimakamkan.
Reporter: bbn/lom