Bali Masih Butuh Ratusan Pemandu Berbahasa Mandarin
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan Cina ke Bali ternyata berimbas pada kebutuhan akan guide berbahasa Mandarin yang sampai saat ini kebutuhan akan guide berbahasa Mandarin mencapai ratusan orang.
[pilihan-redaksi]
Ketua Asosiasi Biro Perjalanan dan Wisata (Asita) Provinsi Bali, Ketut Ardana mengatakan jumlah tersebut sebanding dengan total ribuan guide berbahasa Mandarin yang berkunjung ke Bali rata-rata selama ini. "Jika dilihat dari catatan Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), guide Mandarin saat ini jumlahnya mencapai 1.300 orang. Dari jumlah tersebut mungkin kita membutuhkan kurang lebih lagi lima ratusan orang lebih guide berbahasa Mandarin untuk di Bali," jelasnya, Kamis (21/11/2019) di Denpasar.
Kebutuhan guide mandarin sangat penting mengingat jumlah kunjungan wisman Cina ke Bali tidak dapat dibendung yang akhirnya mengakibatkan tidak sebandingnya jumlah guide berbahasa Mandarin dimiliki Bali saat ini. "Dari waktu ke waktu, atau dari tahun ke tahun wisatawan Cina ini meningkat jumlahnya ke Bali. Bisa dikatakan, ini sifatnya urgent kebutuhan akan guide berbahasa Mandarin tersebut," ujarnya.
Selama ini, memang ada guide berbahasa Mandarin, akan tetapi sebagian besar asalnya dari luar daerah Bali. Jumlahnya kurang lebih mencapai 95 persen. "Saat ini sebagian besar ada berasal dari Medan, Batam, Bengkulu, Belitung bahkan dari Riau," ucapnya. Untuk menjadi seorang guide tidak akan cukup bermodal bahasa saja. Akan tetapi, yang terpenting adalah bagaimana seorang guide harus memiliki pengetahuan terkait dari destinasi di Bali juga.
"Harus memiliki pengetahuan budaya Bali yang harus bagus juga. Jika terkait budaya memang tidak mudah untuk dipelajari, karena sangat detail sekali. Tentu jika ingin menjadi guide memang persiapannya harus seperti itu," sebutnya. Jika ada masyarakat lokal (Bali) yang ingin mempelajari Bahasa Mandarin tentu akan lebih cepat bisa. Terutama memberi informasi-informasi terkait Budaya Bali pada khususnya.
"Menurut saya akan lebih cepat menguasainya karena mereka (masyarakat Bali) lahir di Bali," sebutnya. Kecenderungannya saat ini, lanjut dia, masih minim masyarakat di Bali belajar bahasa Mandarin. Dan hal ini perlu didorong Pemerintah yang dalam hal ini harus mengambil tindakan bersama mulai dari Asosiasi maupun industri, dalam upaya mengatasi kekurangan tersebut.
Reporter: bbn/aga