search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Motor Listrik Diberi Nama "Veda", Warga Sebut Tidak Etis
Rabu, 15 Januari 2020, 09:20 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/100kpj

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kemunculan produk motor listrik yang salah satu modelnya diberi nama "Veda", memunculkan reaksi di kalangan masyarakat Bali. Warga menyebut pemilihan nama "Veda tidak etis karena Veda merujuk pada kitab suci agama Hindu yakni Weda.

"Motor merk Veda jelas nggak etis dan nggak relevan. Veda jelas kata yang merujuk pada kitab suci agama Hindu. Ini harus diprotes melalui lembaga resmi,"ujar Bagus, seorang warga Denpasar, Rabu (15/1/2020).

Tanggapan lain muncul dari warga lainnya, Iwan Pranajaya. Pengamat sejarah dan budaya Bali ini mengatakan, seharusnya penamaan yang terkait hal-hal agama dan budaya Bali, wajib mempertimbangkan etika yang berlaku di tengah masyarakat.

"Jika penamaan tersebut ditempatkan pada hal yang tidak terkorelasi budaya, sebaiknya dihindari agar kedepannya tidak membuat salah kaprah dan tergerusnya kesucian agama dan budaya kita (Bali),"ujar Iwan yang juga penguru Parisada Hind Dharma Indonesia (PHDI) Bali bidang budaya dan kearifan lokal dan juga Ketua Forum Surya Majapahit yang bergerak di bidang sejarah dan budaya.

Sebelumnya diberitakan, motor listrik kini tengah menjamur di Indonesia, banyak wajah-wajah baru yang turut meramaikannya. Salah satu pendatang anyar di pasar otomotif nasional, yaitu PT Indo Jaya Motor Electric dengan brand bernama Elvindo (Electric Vehicle Indonesia).

Setelah sempat beberapa kali terlibat dalam pameran otomotif di Jakarta, merek yang diklaim sebagai karya dalam negeri itu akhirnya resmi membuka pabrik perakitan pertama di Tangerang, Banten. Menurut  Direktur Utama Elvindo, Hengky Widjaya, saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan diri membangun ruang produksi utama di Subang, Jawa Barat.

“Di Tangerang ini memang sebagai tempat perakitan saja, untuk sementara memang masih ekspor. Tapi diharapkan tahun depan (muatan lokalnya) sudah 40 persen, lalu kami juga sudah menyiapkan pabrik produksinya di Subang,” ujarnya kepada pewarta saat peresmian pabrik, Sabtu 11 Januari 2020, dilansir 100kpj .com.

Sedang untuk unitnya, saat ini pihak Elvindo mengaku sudah ada enam model yang bisa dipesan. Sayangnya, ia tak menyebutkan nama serta harganya secara rinci. Namun, di salah satu brosur yang kami terima, model yang tertera hanya ada empat, yakni Arjuna, Veda, Bisma, dan Rama. Model lainnya tak tertera, tapi tersedia di serambi pamer pabrik.

Sedang soal spesifikasi, seluruh model memiliki daya jelajah yang sama, yakni 65 hingga 85 kilometer dalam keadaan baterai terisi penuh. Sementara kecepatan maksimumnya mencapai 60 kilometer per jam. Menariknya, soal harga, motor tanpa suara itu bisa ditebus dengan harga terjangkau. Kendati tidak dituliskan secara pasti, namun Hengky memastikan banderolnya mulai dari Rp5 juta, off the road Jakarta.

Reporter: bbn/tim



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami