Bupati Giri Prasta Sebut Babi Bali Lebih Gurih
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyebut daging babi Bali lebih gurih ketimbang babi lendris atau babi bule. Karena makanan babi sangat mempengaruhi cita rasa daging itu sendiri.
[pilihan-redaksi]
Demikian dikatakan Bupati Giri Prasta dalam kegiatan Kampanye Daging Babi Aman untuk dikonsumsi yang berlangsung di Wantilan Jaba Pura Lingga Buwana, Puspem Badung, Jumat (14/2). Turut hadir pada kesempatan tersebut Wabup Suiasa, Sekda Adi Arnawa, Ketua TP. PKK Kabupaten Badung Ny. Seniasih Giri Prasta beserta wakilnya Ny. Kristiani Suiasa, Ketua Puspa Ny. Rasniathi Adi Arnawa serta Ketua Gatriwara Ny. Ayu Parwata dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Badung.
Bupati Giri Prasta lantas membandingkan pakan diantara dua jenis babi itu, jika babi bule lebih banyak makan sentrat, sementara babi Bali lebih banyak makan pakan dari alam, seperti dedak, dan sisa makanan di rumah yang disebut banyu.
"Di Bali ada babi Bali dengan pakannya yang dikenal dengan tatakan banyu. Coba buktikan, babi Bali rasanya lebih enak dan gurih ketimbang babi lendris. Karena kenapa, babi setiap hari diberikan sisa makanan yang sudah diolah. Apapun yang kita makan, sisanya bisa untuk babi,"kata Bupati Giri Prasta.
Dikatakan lebih lanjut secara tidak langsung, apa yang dimakan oleh babi tersebut telah mensugesti pikiran dagingnya lebih gurih dan itu terbukti.
"Atas pakan babi itu, sehingga gurihnya daging babi Bali itu berbeda ketimbang babi lendris yang hanya makan sentrat saja," ucap politisi asal Desa Pelaga, Petang itu.
Bupati menjelaskan kalau masalah virus atau penyakit, semua babi bisa terkena baik babi bali maupun babi lendris, hanya saja yang harus dilakukan adalah penanganan dan pemeliharaan yang higienis. Terkait kasus babi mati, kata Bupati Giri Prasta sudah dilakukan penanganan. Untuk babi yang masih sehat, dagingnya masih sangat amat untuk konsumsi.
"Kami garanti daging babi masih aman untuk dikonsumsi. Sehingga jangan takut untuk mengkonsumsi daging babi," tegasnya seraya mengharapkan agar masyarakat juga diberikan edukasi terkait adanya kasus banyaknya babi yang mati sehingga mengakibatkan penurunan konsumsi di masyarakat serta berimbas pada harga daging babi.
Pada kesempatan itu, Bupati Giri Prasta menugaskan Dinas Pertanian dan Pangan kedepannya untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat membentuk kelompok ternak babi guna merecovery kondisi peternakan yang ada saat ini. Karena dengan sistem peternakan secara koloni akan meringankan beban peternak dalam hal biaya maupun waktu.
Peternakan babi secara koloni juga memberikan manfaat ekonomis lainnya kepada masyarakat seperti pemanfaatan limbah ternak menjadi biogas maupun diolah menjadi pupuk kompos yang bisa dimanfaatkan untuk keperluan pertanian.
Ditegaskan pula oleh Giri Prasta jika Kabupaten Badung siap membantu masyarakat dalam pengembangan usaha peternakan secara kelompok baik itu ternak babi, sapi maupun hewan lainnya. Guna menjamin ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat Badung.
"Saatnya Badung mandiri dan berdikari dalam pangan" imbuhnya.
Sementara itu Kadis Pertanian dan Pangan I Wayan Wijana melaporkan terkait dengan kasus penyakit yang kematian babi pihaknya sudah melakukan upaya preventif dengan membentuk sistem jejaring informasi dengan melaksanakan respon cepat dan melakukan investigasi sumber penularan maupun dengan mengambil sampel darah guna di teliti lebih lanjut di laboratorium.
Dinas Pertanian dan Pangan juga bersinergi dengan GUPBI Bali dengan terjun langsung ke masyarakat guna memberikan informasi dan edukasi mengenai sistem bio security dalam mencegah penularan penyakit babi.
Mengingat dalam waktu dekat masyarakat akan menyambut Hari Raya Galungan dan Kuningan dan daging babi merupakan salah satu kebutuhan utama masyarakat, maka pihaknya menurunkan dokter hewan dari Puskeswan maupun dari Fakultas Kedokteran Hewan Unud guna memastikan kesehatan babi yang akan dipotong masyarakat pada hari raya penampahan.
Reporter: Humas Badung