Akun
user@gmail.com

Beritabali ID: 738173817


Langganan
logo
Beritabali Premium Tidak Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Aktif sampai 23 Desember 2025


New York, USA (HQ)

750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845

Call: 469-537-2410 (Toll-free)

hello@blogzine.com
Festival Kuliner Jembrana, Kembang Hartawan Kenalkan Buku Mustika Rasa

Senin, 24 Februari 2020, 09:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Festival Kuliner Jembrana menghadirkan beragam kuliner khas Jembrana. Acara digelar DPC PDIP Jembrana serangkaian HUT PDI Perjuangan ke- 47, di Gedung Mendopo Kesari, Minggu (23/2) menampilkan  15 stand kuliner sebagai peserta. 

[pilihan-redaksi]
Tidak hanya internal PDIP saja, masyarakat umum juga diberikan kesempatan mencicipi aneka hidangan secara gratis yang disiapkan panitia. Kesempatan itu Kembang Hartawan selaku ketua DPC ,sempat mengenalkan buku Mustika Rasa, atau  dikenal "Kitab Kuliner Nusantara". Buku itu berisikan resep masakan nusantara warisan presiden pertama Indonesia Bung Karno.

Proses pengumpulan data penyusunan buku dimulai sejak tahun 1961 dan diterbitkan pertamakali tahun 1967. Tujuannya, Bung Karno ingin mengkampanyekan kebhinekaan melalui kekayaan kuliner nusantara.

"Bung karno mewariskan buku mustika rasa. Dalam buku itu ada ribuan resep makanan khas penjuru nusantara. Beliau tidak ingin bangsa kita terjajah makanan luar. Sehingga buku ini disusun, mulai dari jenis masakan, tata dapur yang baik, jajanan hingga kemasannya pun ditulis. Jadi sangat lengkap,“ papar Kembang.

Ditambahkannya sejak dahulu, kelezatan kuliner nusantara sudah diakui. Bahkan saat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika di Bandung, pihak istana tidak hanya menyajikan makanan eropa tapi juga makanan nusantara. Diantaranya soto, gudeg, hingga sate Madrawi. 
 
Terbukti masakan itu digemari delegasi negara lain, salah satunya PM India kala itu Jawaharlal Nehru. Soal Nehru ada cerita menarik. Saat hendak makan sate madrawi, seperti biasa para pelayan menyiapkan kobokan mencuci tangan terlebih dulu. Tanpa disangka air itu diminumnya karena mengira welcome drink. Nehru sendiri menyambut kejadian itu dengan tertawa. 

“Bung karno menyadari bahwa diplomasi dibangun tidak hanya di panggung saja. Tapi juga efektif melalui diplomasi di meja makan,“ sambung Kembang. 

Terkait Festival Kuliner Jembrana , Ia menjelaskan  di Jembrana sendiri banyak memiliki kuliner khas satu-satunya. Untuk itulah festival kuliner ini digelar, mengangkat kuliner- kuliner  asli Jembrana. 

“Melalui festival ini, kami juga ingin generasi milenial kembali mencintai kuliner Jembrana. Tidak beralih kemakanan-makanan luar yang saat ini banyak bermunculan,“ terangnya didampingi sekretaris DPC Ni Made Sri Sutarmi.

Selain festival, juga diadakan lomba. Hasil masakan peserta dinilai langsung oleh ICA (Indonesian Chef Asosiation) Jembrana. Ketua Panitia festival, Ni Komang Sri Kendel  menjelaskan, setiap team dari 15 stand akan diberikan waktu 3 jam untuk proses memasak makanan  sampai dengan siap dihidangkan kepada dewan juri. 

Untuk bahan makanan yang digunakan, juga ditentukan. Diantaranya kandungan bahan harus menggunakan bahan lokal, serta hasil tanaman dan peternakan di Bali. Bahan makanan itu diantaranya: Ikan Laut atau tawar unggas, daging babi, tempe dan tahu, telur, sayuran, hingga makanan kreasi Bebali. Sedangkan minumannya minuman  menyajikan Minuman Tradisional (Loloh Bali) yang mencirikan Daerah / Kabupaten masing-masing.

“Panitia menyiapkan total hadiah jutaan rupiah bagi pemenang. Kategorinya untuk juara terbaik (best of the best), juara rasa terbaik (best taste), juara penyajian terbaik (best presentation) serta juara pelayanan terbaik (best service),“ papar Sri Kendel.
 

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami