Satgas Covid-19 Desa Adat Kerobokan Bikin Heboh, Ini Penyebabnya!
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Tim Satuan Tugas (Satgas) Gotong Royong (GR) Gotong Royong (GR) Covid-19 Desa Adat Kerobokan kembali mengobok-obok sejumlah pasar yang berada di wilayahnya untuk membagikan masker dan mengedukasi masyarakat untuk mematuhi imbauan pemerintah untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
[pilihan-redaksi]
Bedanya, kali ini, dari 7 pasar yang disasar diantaranya Pasar Teges, Pasar Tegal Buah, Pasar Tegal Lantang, Pasar Jaba Pura 1 dan 2, Pasar Pengubengan, dan Pasar Kuum Sari, tim Satgas memakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap berwarna putih. Sehingga, warga yang baru melihat kedatangan tim satgas agak merasa heboh dikira terjadi kasus corona.
BACA JUGA : Satgas Covid-19 Desa Adat Kerobokan Bagikan APD di 4 Pasar
Kasatgas GR Covid-19 Desa Adat Kerobokan, AA Bagus Bayu Joni Saputra mengatakan kegiatan yang kedua kalinya di pasar-pasar ini menyasar pasar karena pasar merupakan potensi penyebaran virus Covid-19 yang paling besar, dimana banyak terjadi kerumunan orang diantaranya ibu-ibu dan pedagang.
"Kita mengedukasi kepada masyarakat agar memakai masker, pentingnya cuci tangan dan Pola Hidup bersih dan sehat (PHBS). Ini gelombang kedua dari total 16 pasar yang disasar di Desa Adat Kerobokan yang terdiri dari 50 banjar, 4 Kelurahan dan 2 desa," jelasnya, di sela-sela kegiatan, Kamis (9/4/2020).
Dikatakan saat ini sudah 11 pasar yang dikunjungi tim satgas. Dalam kegiatan ini, Tim Satgas tetap mengimbau pengelola pasar, pedagang dan pembeli harus memakai masker, keluar masuk pasar cuci tangan dengan hand sanitizer yang disediakan wajib oleh pengelola pasar.
Ia mendorong sejumlah pasar yang belum dilengkapi wastafel dan area hand sanitizer untuk segera dilengkapi. Ia juga menekankan pengawasan dari komponen prajuru desa adat untuk melakukan pengawasan secara rutin untuk memantau kondisi pasar terkait ketersediaan kelengkapan tersebut.
I Gede Wijaya Saputra, Perbekel Desa Padangsambian Kelod yang termasuk dalam wilayah Desa Adat Kerobokan mengucapkan terima kasih atas kepedulian Tim Satgas Desa Adat Kerobokan yang merespon cepat penanganan Covid-19 di wilayahnya.
"Luas biasa perhatian dari Desa Adat Kerobokan, selanjutnya kami akan bersinergi dengan desa adat Kerobokan dalam melakukan pemantuan dan sosialisasi terkait percepatan penanganan Covid-19 di Desa Padangsambian Kelod," ujarnya.
Pihaknya selaku pimpinan desa telah melakukan upaya dengan berkoordinasi dengan Kepala Pasar wilayah Padangsambian Kelod untuk percepatan penanganan Covid-19 salah satunya dengan membangun wastafel, hand sanitizer dan penyemprotan rutin setiap hari mulai sebelum jam buka pasar hingga setelah tutup pasar.
Ia menambahkan untuk pembangunan wastafel nantinya akan dilakukan secara merata di pasar-pasar minimal ada 2 wastafel di pintu masuk dan keluar pasar.
"Di wilayah Padangsambian Kelod ada 5 pasar swadaya dan kami sepakat berperan dalam percepat penanganan penanggulangan Covid-19 ini," sebutnya.
Bendesa Adat Kerobokan, Agung Putu Sutarja menambahkan nantinya pada Sabtu ini akan ada penyerahan sembako pada krama adat yang kurang mampu yang diwakili masing-masing banjar sebanyak 2 KK. Pembagian sembako ini rencananya dilakukan secara bertahap yang nantinya jadwalnya diatur oleh Kasatgas Gotong Royong Covid-19 Desa Adat Kerobokan.
Salah satu pedagang di salah satu Pasar, Putu Ayu mengapresiasi upaya Satgas Covid-19 Desa Adat Kerobokan dengan turun langsung ke pasar-pasar membagikan masker dan mengedukasi masyarakat. Ia berharap wabah covid-19 akan segera berakhir.
Reporter: bbn/rob