Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Ini Alasan Warga Hadang PMI Dikarantina di Hotel Dekat Wilayah Sengkidu

Rabu, 15 April 2020, 23:00 WITA Follow
Beritabali.com

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Minimnya sosialisasi serta posisi hotel yang berada di dekat pemukiman disinyalir menjadi alasan warga Desa Sengkidu, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem menolak kedatangan 24 orang Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang direncanakan akan menjalani karantina di salah satu hotel di wilayah tersebut pada Rabu (15/04/2020) malam.

[pilihan-redaksi]
Reaksi atas penolakan tersebut membuat puluhan warga turun melakukan penghadangan kendaraan yang membawa sekitar 24 orang PMI saat menuju ke hotel.

 Perbekel Desa Sengkidu, I Wayan Darpi kepada awak media mengatakan, secara umum warga setempat belum bisa menerima kedatangan warga PMI untuk dikarantina di Hotel Rama.

Menurutnya, penolakan warga terjadi karena beberapa faktor seperti sosialisasi yang terlalu mendadak sehingga pemahaman masyrakat menjadi berbeda-beda.

Selain itu, posisi Hotel juga dekat sekali dengan pemukiman warga terlebih jumlah penduduk cukup padat di sekitar hotel sehingga warga khawatir covid-19 akan berdampak terhadap masyrakat.

"Masyrakat berharap agar jangan di hotel ini dikarantina, mereka berharap jika mencari tempat karantina paling tidak hotel yang jauh dari pemukiman, kalau tempat milik pemerintah juga diusahakan jauh dari pemukiman, sehingga masyrakat tidak merasa terbebani dengan covid-19," ujarnya.

Sebelumnya, Perbekel sendiri bersama tokoh masyrakat sudah berupaya maksimal memohon kepada masyarakat agar legowo dan ikhlas menerima warga PMI yang baru datang demi rasa kemanusiaan. Tentunya, warga yang pulang tersebut sudah melalui pemeriksaan, meskipun nantinya terdapat indikasi covid-19 sudah pasti pemerintah akan langsung bertindak dengan mengajak yang bersangkutan berobat sesui dengan SOP yang ada. 

"Saya yakin yang datang ini adalah warga sehat, karena karantina 14 hari ini adalah standar WHO sehingga harus dijalani, pemerintah sudah berupaya mencari jalan terbaik tetapi fakta di lapangan seperti ini saya selaku kepala desa minta maaf atas kejadian ini semoga selanjutnya masyarakat bisa semakin terbuka menerima hal ini sehingga kedepan tidak ada lagi masyarakat yang merasa dikucilkan," tandasnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami