search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kak Seto Sebut Banyak Anak Mulai Stres di Tengah Pandemi Covid-19
Sabtu, 25 April 2020, 15:05 WITA Follow
image

bbn/liputan6.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Psikolog Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto mengungkapkan, anjuran di rumah saja karena pandemi Corona, mulai menganggu kesehatan mental anak.

[pilihan-redaksi]
Kak Seto mengatakan demikian setelah menerima beberapa laporan dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia soal dampak pandemi Corona ke anak-anak.

"Banyak anak-anak yang mengalami stres, tertekan," kata Kak Seto saat konferensi Pers di Gedung BNPB, Sabtu (25/4/2020).

Menurut dia, sementara ini, orangtua menggantikan peran guru, sehingga proses belajar-mengajar dilakukan di rumah. Ketidaksabaran orang tua dalam mendidik inilah yang sering kali menyebabkan anak menjadi tertekan di tengah pandemi Corona.

"Para orang tua sekarang harus menjadi guru tiba-tiba di dalam rumah dan kemudian mencoba untuk menjelaskan, menerangkan tentang memaksakan hal ini dicapai oleh putra-putrinya sendiri sehingga akhirnya yang muncul adalah anak-anak tertekan," ujar Kak Seto.

Kak Seto menerangkan, kondisi ini pun membuat anak-anak rindu ingin segera kembali lagi ke sekolah.

"Mereka mah bertemu dengan guru untuk menjelaskannya dengan lebih nyaman lebih tenang lebih kreatif dan sebagainya. tekanan-tekanan demikian tanpa sadar menimbulkan kekerasan terhadap anak dan dampaknya anak-anak juga mengalami stres," papar dia.

Kak Seto mengungkapkan orang tua saat ini kurang mengontrol penggunaan gadget pada anak. Menurut dia, suasana itu juga bisa membuat anak-anak tertekan.

"Anak-anak kemudian lari ke gadget mereka mencoba untuk mendapatkan informasi. Tanpa pendampingan dari orang tua, tidak ada persahabatan di dalam keluarga sehingga apa yang diunggah oleh anak-anak melalui media gadget tadi. Kadang nuansanya penuh kekerasan, mungkin pornografi," tandas dia.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami