Kronologi Perampokan Sadis di Jimbaran, Ibu Penjual Roti Tewas Ditusuk
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Peristiwa perampokan berdarah terjadi di Perumahan Kori Nuansa Barat Blok III Nomor 6, Kelurahan Jimbaran, Kuta Selatan, pada Minggu, 23 Februari 2025, sekitar pukul 03.00 dini hari.
Seorang ibu rumah tangga dan juga penjual roti bernama Kartini (56) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumahnya dengan lima tusukan di punggung serta satu luka tusuk pada paha bagian belakang. Korban diduga tewas akibat kehabisan darah.
Selain korban, anaknya bernama Dika Putri Kartikasari (24) juga menjadi sasaran pelaku. Beruntung, Dika selamat dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Bali, Jimbaran, Kuta Selatan, dengan luka cekikan di leher serta lebam di wajah. Sementara jasad ibunya dievakuasi ke RSUP Prof Ngoerah, Sanglah, Denpasar.
Saksi warga, Jo, yang mengenal korban menyatakan bahwa Kartini dan anaknya hanya tinggal berdua di rumah tersebut.
"Saya sempat keluar ke jalan, mencari ke utara, namun tidak ada apa-apa," katanya.
Sekitar 30 menit kemudian, Jo mendengar suara minta tolong dari tetangganya, Dika. Saat memasuki rumah korban, ia melihat darah berceceran di lantai ruang tamu.
"Saat itu ibunya (Kartini) terlihat masih hidup karena masih bergerak namun sudah tak bisa bicara. Anaknya (Dika) juga tidak bisa bicara saat saya tanyain," ujarnya lagi.
Menurut Dika, seorang pria tak dikenal masuk ke rumah dan menyerang ibunya. Ketika Dika melihat kejadian itu, pelaku berusaha mencekiknya.
"Pelaku menghampiri Dika lalu mencekiknya sekuat tenaga. Pelaku mungkin berusaha untuk membunuh anaknya juga," kata saksi.
Dika berusaha berontak dan berteriak meminta ampun. Panik, pelaku melarikan diri dengan melompat ke bedeng proyek di belakang rumah.
Sementara itu, pelaku yang diduga menghabisi nyawa Kartini adalah buruh proyek bernama Rafli asal Pasuruan, Jawa Timur. Hal ini diperkuat oleh keterangan tiga rekannya sesama buruh dan ciri-ciri fisik yang cocok dengan kesaksian Dika.
Diketahui, Rafli mendadak kabur dari bedeng proyek sekitar pukul 04.00 Wita dengan mengenakan celana pendek dan jaket hitam. Kepada teman-temannya, ia hanya mengatakan hendak pergi ke Ubud, Gianyar, karena gaji kecil.
Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap kasus ini. Rumah korban telah dipasangi garis polisi, sementara darah yang berceceran di ruang tamu masih dibiarkan sebagai bagian dari bukti investigasi.
Dikonfirmasi terpisah, Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi membenarkan kejadian ini.
"Masih diselidiki, kita tunggu data lengkapnya," ujar AKP Sukadi kepada awak media, Minggu 23 Februari 2025.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/spy