search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bondres Ajik Bergedes "Tedun" Keliling Melaya Ajak Krama Lawan Corona
Senin, 1 Juni 2020, 13:00 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Bondres Ajik Bergedes bersama Palang Merah Indonesia (PMI) "tedun" atau turun ke jalan untuk ajak masyarakat Desa Melaya tetap waspada dengan risiko penyebaran Covid-19 pada Minggu, 31 Mei 2020.


[pilihan-redaksi]
Bersamaan dengan kegiatan spraying masal oleh Satgas Covid-19 Desa Adat Melaya, kegiatan edukasi dengan kemasan hiburan ini berhasil membuat masyarakat terhibur, juga lebih melek dengan kondisi situasi pandemi saat ini. 

 

"Situasi masih sinyal merah, masyarakat malah lengah. Itu yang kita khawatirkan. Jadi, kita tetap melakukan upaya pencegahan seperti spraying masal rutin dan pendekatan persuasif ke masyarakat yang pada saat ini kami konsep dengan Bebondresan. Masyarakat terhibur, informasi juga tersalur. Kami mulai edukasi dari pasar pada pukul 06.30 WITA kemudian lanjut keliling ke 10 banjar adat dan menyasar beberapa titik penting,” tutur I Komang Ngurah Arya Kusuma sebagai Kasatgas Covid-19 Desa Adat Melaya. 


Gusti Ngurah Arya Bayu Permadi, salah satu relawan PMI yang bertugas, juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan wujud sinergi PMI dengan masyarakat untuk bersama-sama memutus rantai penyebaran Covid-19. Keliling desa dengan mobil PMI sembari melakukan spraying, Ajik Bergedes juga sambangi warga yang berkerumun di beberapa titik untuk memberikan himbauan berbumbu geguyonan. 


Namun tak sedikit juga masyarakat bandel yang mendapat teguran dari seniman senior asal Melaya ini. Dengan kreasi lawakan, Bondres Ajik Bergedes memberikan pemahaman dan pendekatan persuasif kepada masyarakat untuk mengikuti himbauan baik dari pemerintah ataupun PMI, seperti penggunaan masker, penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga jarak aman, dan upaya-upaya preventif lainnya dalam hal tanggap Covid-19. Beberapa masyarakat yang berkendara dan melintas tanpa menggunakan masker pun diberhentikan dan diberikan teguran menggelitik. Sebagai bentuk pelayanan tambahan, masker pun dibagikan kepada masyarakat yang masih membutuhkan. 


Banyak mendapat jempol dari masyarakat, kegiatan ini pun dinilai sukses dalam mengingatkan kembali masyarakat untuk tetap waspada Covid-19. Beberapa masyarakat mengungkapkan bahwa mereka memang merasa seolah masa pandemi sudah usai dan masyarakat sepertinya sudah boleh bebas. Namun, kegiatan ini pun dinilai bisa menjadi alarm bagi masyarakat agar tidak lengah. 


Yang keluar rumah tanpa masker, terpantau sadar dan akhirnya putar balik. Ada juga yang berinisiatif bertanya kepada anggota Satgas ataupun relawan PMI terkait perkembangan situasi pandemi Covid-19 ini. Mengingat pentingnya upaya pencegahan di masyarakat, beberapa masyarakat pun turut memberi apresiasi dan semangat, serta mengharapkan baik PMI maupun Satgas Covid-19 Desa Adat Melaya agar tetap bisa memberikan pelayanan tanggap Covid-19 untuk keselamatan masyarakat.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami