Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
New Normal di NTB Terkendala Kurva Covid yang Urung Melandai
BERITABALI.COM, NTB.
Deklarasi menuju 'New Normal' yang digadang-gadang Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam dua minggu ke depan, sepertinya masih jauh panggang dari api.
[pilihan-redaksi]
Pasalnya, optimisme awal dengan kurva melandai (menurun) jumlah pasien positif Covid-19, justru terjadi sebaliknya. Jumlah kematian karena Covid-19 terus terjadi, dan angka pasien positif terus meningkat.
Mirisnya lagi, 152 tenaga kesehatan NTB positif terpapar Covid-19. Termasuk pasien komorbid (dengan penyakit bawaan, red) ikutan banyak terpapar, yang 80 persennya disebabkan penularan dari Orang Tanpa Gejala atau OTG ini.
Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 NTB mengingatkan, penularan oleh OTG ini 'warning' bagi masyarakat NTB. Pasalnya, bahwa pasien Covid-19 di NTB banyak terlihat sehat. Namun dari tracing contact, OTG inilah untuk saat ini dominan sebagai penyumbang sumber penularan Covid-19 di NTB. Bahkan mencapai 80 persen.
"Ini PR (pekerjaan rumah) besar bagi NTB. Apalagi sanksi sosial oleh masyarakat. Stigma kepada pasien covid masih memprihatinkan," ungkap Wagub Ummi Rohmi, berharap Covid-19 di NTB dengan penanganan persuasif.
"Awalnya kita optimis kurva melandai. Tapi tanggal 21 Mei ke atas sampai sekarang, 11 kematian terjadi di NTB. Krisisnya dari tanggal 1 Juni sampai tanggal 4 Juni sudah ada tujuh kematian, " terang Wagub, juga menyinggung kasus positif Covid-19 pada anak-anak di NTB menempati posisi nomor dua terbanyak di Indonesia setelah Jawa Timur.
Tentang New Normal yang digadang-gadang dua minggu ke depan, Ummi Rohmi menegaskan perlu persiapan sebelumnya. Sesuai imbauan Badan Kesehatan Dunia, WHO (World Health Organization), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pemerintah, dan unsur terkait lainnya. New Normal bisa dipersiapkan jika kurva melandai. Dengan angka reproduksi atau Reproduktive Number (RO) kurang dari 1 (satu).
"Di NTB kondisi tidak sama antar kabupaten satu dengan kabupaten lainnya. Yang bisa menetapkan new normal adalah kepala daerah masing-masing. Karena mereka lebih tahu kondisi daerah masing-masing," ujar orang nomor dua di pemerintahan Pemprov NTB ini, menyerahkan kesiapan menuju new normal kepada delapan Kepala daerah Kabupaten/kota di NTB.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan dr Nurhandini Eka Dewi menyoroti kondisi new normal dari sisi kesehatan. Bahwa ada perhitungan epidemiologi menuju new normal. Salah satu syarat new normal jika angka positifnya di bawah 5 (lima) persen. Sementara angka positif NTB diatas 13 persen. Penyebab positif Covid-19 NTB tinggi, karena faktor Pelaku Perjalanan Tanpa Gejala (PPTG) dan OTG sebagai sumber penularan.
"Daerah yang hijau itu Dompu, Bima dan Sumbawa. Mataram dari minggu ke minggu terus merah," tandas dokter Eka, mengaku optimis new normal bisa tercapai, ketika Mataram sempat di posisi kuning dan hijau.
Reporter: Humas NTB
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3047 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
