search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pariwisata di Nusa Penida Surut, Rumput Laut Kembali Jadi Primadona
Kamis, 17 September 2020, 17:45 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Rumput laut hasil pertanian di Nusa Penida yang dulu sempat mati suri akibat perkembangan pariwisata di Nusa Penida, namun kini menjadi primadona kembali. 

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta didampingi perbekel Desa Lembongan I Ketut Gede Arjaya mengumpulkan kelompok petani rumput laut di kediaman Bupati Klungkung I Ceningan Nusa Penida pada Rabu (16/9/2020) malam kemarin.

Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta kepada Kelompok tani Rumput laut menyampaikan Sebelum COVID-19, bulan juli 2018, terjadi kelangkaan rumput laut, mengetahui hal tersebut, 

Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk mencari tahu penyebabnya. Setelah ditelusuri dan dibuatkan kajian yang pasti, ternyata hasilnya bahwa matinya rumput laut di Nusa lembongan karena perilaku masyarakat yang lebih memilih sektor pariwisata. Mengetahui hal tersebut, Bupati Suwirta menugaskan instansi terkait untuk melakukan sosialisasi dengan tujuan agar Rumput laut di Nusa Penida bisa kembali hidup. 

Bupati Suwirta menambahkan ketika sebagian masyarakat sudah beralih profesi menjadi petani rumput laut pada masa pandemi, muncul beberapa permasalahan yang terjadi, yakni lahan, pertumbuhan rumput laut, dan saat ini sebagian masyarakat Nusa Penida menjadikan hasil panen rumput laut sebagai sumber pendapatan mereka secara berkelanjutan serta harga dari rumput laut tersebut.

Bupati Suwirta menerangkan bahwa dirinya dan instansi terkait sudah membuat MoU antara Koperasi dengan Pengepul dan mengupayakan agar Kabupaten Klungkung melalui titik ungkit yakni Nusa Penida menjadi Kawasan Pedesaan Prioritas Nasional (KPPN), dan  berhasil. Dengan begitu, terkait hal tersebut nantinya dana tersebut sebagian digunakan untuk membuat pelatihan kepada para petani rumput laut agar kepastian harga lebih terjamin. 

"Saya harap masyarakat Lembongan tetap semangat menjalani pekerjaan ini," harap Bupati asal ceningan.

"Mudah-mudahan dengan pengalaman pada masa Pandemi Covid-19, walaupun nanti apabila Pariwisata sudah kembali normal, agar rumput laut jangan sampai ditinggalkan," ujar Bupati Suwirta

"Sehebat apapun pariwisata, alternatif ekonomi di Lembongan terutama rumput laut, harus tetap hidup dan dilanjutkan, agar ketika badai-badai lain datang, Kita tidak lagi seolah-olah kehilangan segalanya," pesan Bupati Suwirta.

Ketua kelompok budidaya rumput laut Segara Raksa, Suarbawa menyarankan untuk keberlanjutan budidaya rumput laut, harus mempunyai strategi-strategi diantaranya dalam hal mempertahankan berbagai jenis bibit rumput laut, agar bisa mengetahui lokasi dan musim apa bibit bisa tumbuh.

Dirinya juga mengucapkan terimakasih kepada Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta beserta jajaran yang sudah sangat perduli terhadap perkembangan dari budidaya rumput laut, dimana pemerintah hadir dalam rangka penyesuaian harga rumput laut di pasaran. 

"Saya harapkan teman-teman kelompok kedepannya agar tidak apriori terhadap lembaga-lembaga tetapi harus bekerjasama,", harap Suarbawa

Suarbawa menambahkan Pemerintah Kabupaten sudah sangat mengambil peran dalam hal budidaya rumput laut ini, dan tetap memperhatikan perkembangan rumput laut setiap tahunnya. 

Sebelumnya di hari yang sama pada sore hari, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta mengunjungi Lokasi Penanaman Rumput laut yang terletak di sebelah barat Jembatan Kuning.

Reporter: Humas Klungkung



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami