search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Total Tunggakan Sewa Pasar Tradisional di Denpasar Capai Rp15 Miliar
Jumat, 27 November 2020, 08:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Belum terlihat tanda-tanda meredanya jumlah kasus Covid-19 memberi dampak negatif ke sektor usaha kecil seperti salah satunya menurunnya pendapatan.

Kondisi tersebut terjadi di beberapa pasar tradisional di Denpasar yang diperkirakan sampai Desember 2020 akan terjadi tunggakan pembayaran kontrak maupun distribusi sebesar 50 persen. Kondisi tersebut disebabkan akibat dampak dari menurunya jumlah pembeli dan pendapatan para pedagang.

Adapun sistem pembayaran kontrak atau sewa dilakukan berbeda-beda, ada dibayar bulanan sedangkan biaya operasional pasar dibayar harian dengan jumlah nominal berbeda-beda di setiap pasarnya.

Hal itu disampaikan, Direktur Utama PD Pasar Kota Denpasar, IB Kompyang Wiranata Kamis (26/11) di Pasar Badung, Denpasar.

"Kami saat ini menghadapi tunggakan yang lumayan besar, jika diprediksi sampai Desember 2020 ini akan terjadi tunggakan kurang lebih sebesar Rp15 miliar," jelasnya.

Kondisi tersebut disebabkan karena kemampuan membayar dari para pedagang sewa memang menurun drastis.

"Karena jumlah kunjungan menurun, tentu membuat omzet para pedagang juga ikut menurun drastis. Sebagian besar para pedagang tersebut bisa membayar dari memutar omzet yang dimilikinya," katanya.

Sebelum terjadinya Covid-19 paling tunggakan terjadi sebesar 10 persen ke bawah saja sekarang bisa di atas angka tersebut.

Jika dilihat dari beberapa pasar tradisional di wilayah Denpasar pasar tradisional Badung dan Kumbasari sangat terdampak. Kondisi tersebut disebabkan karena untuk pasar Badung masyarakat masih beradaptasi datang ke pasar.

Sedangkan untuk pasar tradisional Kumbasari tentu berkaitan dengan wisatawan karena sampai saat ini belum terlihat ada kunjungan jadi otomatis kondisi pasar mati suri dalam kondisi seperti saat ini tidak banyak bisa dilakukan.

Untuk itu, pihaknya selalu menekankan penerapan protokol kesehatan dan promosi melalui media sosial. Meski demikian, jika dilihat mulai dua minggu terakhir di November 2020 ini terlihat telah terjadi peningkatan jumlah kunjungan ke beberapa pasar tradisional di Kota Denpasar.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami