search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penemuan Mayat di Berugak Tengah Sawah
Selasa, 22 Desember 2020, 22:40 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Sesosok mayat ditemukan terbaring di berugak tengah sawah, di Desa Sengkerang, Kecamatan Praya Timur, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (21/12). 

Sosok mayat yang diketahui bernama Subki Alias Amaq Supandi (50 tahun) warga Dusun Pengembuk Desa Kelebuh, Kecamatan Praya Tengah berawal dari informasi seorang warga yang tengah bekerja di sawahnya dan menemukan korban terbaring tidak bergerak.

Kapolsek Praya Timur, Iptu Dami membenarkan adanya penemuan mayat di salah satu berugak yang berada di tengah sawah milik warga Desa Sengkerang.

“Iya, korban telah dibawa pulang ke rumah duka untuk dimakamkan,” ungkap Kapolsek Iptu Dami, Selasa (22/12). 

Kapolsek Dami menuturkan, peristiwa penemuan mayat itu berawal saat salah satu warga desa setempat sedang bekerja di sawah. Atau di Tempat Kejadian Perkara (TKP). Pada saat ingin beristirahat, warga tersebut melihat korban yang telah berada di berugak terbaring tidur.

“Saat warga tersebut berinisiatif mengecek korban dengan memanggil warga lainnya untuk mengecek, kondisi korban sudah dalam keadaan meninggal dunia,” ujar Kapolsek Dami.

Setelah mengetahui korban sudah tidak bernyawa, saksi melihat HP korban. Kebetulan salah satu keluarga korban menelpon Sehingga memberitahukan kondisi korban ditemukan sudah tidak bernyawa kepada pihak keluarganya.

“Informasi dari keluarga korban pergi dari rumah sekitar pukul 13.00 Wita untuk menyabit rumput. Di sekitar TKP ditemukan karung berisi rumput milik korban,” ungkap Kapolsek lagi.

Atas peristiwa tersebut, polisi langsung melakukan evakuasi terhadap korban. Penyebab korban meninggal dunia karena diduga serangan jantung. Sehingga pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan menerima peristiwa tersebut sebagai musibah.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami