search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bali Perlu Kawasan Khusus Pengembangbiakan Babi
Jumat, 12 Februari 2021, 14:45 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Bali perlu kawasan khusus untuk mengembangbiakkan babi sebagai plasma nutfah atau sumber daya genetik dengan kegiatan restocking dan recording untuk meningkatkan populasi babi.

"Perlu adanya kawasan khusus untuk mengembangbiakkan babi Bali sebagai plasma nutfah Kegiatan restocking sebenarnya memang harus ada. Recording terhadap populasi babi di seluruh kawasan prop bali juga perlu dilakukan," sebut Wakil Dekan 2 Fakultas Peternakan Universitas Udayana, Dr. Ir. Budi Rahayu Tanama Putri,S.Pt.,MM.,IPM.,ASEAN.Eng, Jumat (12/2/2021).

Terkait manajemen pemeliharaan. Peternak secara turun temurun tidak terkecuali ternak babi, sudah biasa dengan sistem pemeliharaan tradisional. Disinilah diharapkan peranan penyuluh peternakan untuk melakukan sosialisasi tentang tata cara pemeliharaan babi yang lebih baik.

"Babi seperti ternak lain, sangat perlu dijaga kesehatannya. Disinilah peranan dinas peternakan baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten dan kota, untuk melakukan penyuluhan secara terus- menerus tentang penerapan manajemen yang baik pada usaha peternakan. Untuk saat ini, yang dapat dilakukan peternak dalam upaya mencegah berbagai jenis penyakit yang dapat menyerang ternak. Maka peternak harus menerapkan biosecurity yang baik, pemberian vitamin, dan melakukan vaksinasi secara berkala," bebernya.

Selain itu, peternak juga harus rutin melakukan pengamatan pada ternak babi, memisahkan ternak yang sakit, sehingga bisa diberikan pengobatan secara maksimal serta tidak menulari ternak lain. Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, maka sangat disarankan agar peternak untuk selalu berpikir kreatif dan inovatif tidak hanya fokus pada kegiatan on farm, namun juga harus berorientasi pasar, memahami permintaan pasar, dan bagaimana perilaku konsumennya. 

"Semuanya penting diperhatikan, sehingga usaha peternakan yang dilakukan tetap dapat memberikan keuntungan yang layak bagi para peternak," tutupnya.

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami