search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Jenis Pemeriksaan Dini Yang Perlu Dilakukan Perempuan
Kamis, 11 Maret 2021, 11:40 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/5 Jenis Pemeriksaan Dini Yang Perlu Dilakukan Perempuan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Berolahraga atau melakukan diet secara teratur, ternyata tidak cukup bagi para perempuan untuk menjaga kesehatannya. Penting bagi setiap perempuan untuk memastikan kewaspadaan dan pengawasan dalam hal kesehatan mereka.

Salah satunya adalah dengan melakukan pemeriksaan dini alias skrining yang sesuai, untuk mendeteksi potensi masalah kesehatan sebelum menjadi parah.

Dilansir melalui Healtshots, berikut adalah 5 tes teratas untuk memastikan deteksi dini penyakit tepat waktu:

1. Pemeriksaan darah rutin

Pemeriksaan darah rutin dapat membantu menemukan potensi masalah kesehatan sebelum menjadi masalah dan merupakan salah satu cara terpenting untuk memantau kesehatan fisik secara keseluruhan.

Menguji secara berkala dapat memungkinkan kita untuk melihat cara tubuh kita berubah dari waktu ke waktu dan memberdayakan kita untuk membuat keputusan yang tepat tentang kesehatan kita.

Pemeriksaan darah rutin dapat berupa pemeriksaan Anemia, pemeriksaan tekanan darah, pemeriksaan kolesterol, pemeriksaan glukosa darah, vitamin D, dan lain-lain. Pemeriksaan darah preventif dapat dilakukan minimal dua kali dalam setahun.

2. Mamogram

Mamogram adalah rontgen payudara. Ini digunakan untuk menemukan tanda-tanda kanker payudara, yang merupakan penyebab paling umum kedua dari kematian terkait kanker pada perempuan.

Perempuan biasanya disarankan untuk melakukan mamogram antara usia 40-50, diikuti dengan skrining ulang setiap satu atau dua tahun.

Mammogram disarankan untuk mengidentifikasi perubahan skeptis yang terjadi pada payudara, misalnya. Nyeri payudara, benjolan, warna kulit yang tidak biasa, dll. Namun, tes ini tidak disarankan untuk pasien hamil.

3. Pap smear

Pemeriksaan panggul adalah pemeriksaan organ reproduksi perempuan untuk memeriksa adanya infeksi, kanker, dan kondisi terkait lainnya. Tes pap smear adalah pemeriksaan umum yang dilakukan selama pemeriksaan panggul untuk membantu mendeteksi kanker serviks.

Mendeteksi kanker serviks secara dini dengan Pap smear memberikan peluang lebih besar untuk pengobatan dan juga dapat mendeteksi perubahan pada sel serviks, membantu mengidentifikasi permulaan awal kanker.

Mendeteksi sel-sel abnormal ini secara dini dengan Pap smear adalah langkah pertama dalam menangkal kemungkinan perkembangan kanker serviks. Pemeriksaan panggul disarankan dilakukan setahun sekali, mulai usia 21 tahun.

4. Tes kepadatan tulang (BMD)

Tes kepadatan tulang mengukur massa tulang di area utama tubuh Anda, seperti pergelangan tangan, pinggul, dan tumit. Ini adalah tes penting untuk mendiagnosis osteoporosis, suatu kondisi di mana tulang menjadi lemah, rapuh dan sangat rentan terhadap patah dan kerusakan.

Tes kepadatan tulang dapat dilakukan dengan menggunakan teknik yang berbeda, namun, teknik yang umum adalah pemindaian “dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA) karena pemindaian ini meningkatkan akurasi penghitungan risiko patah tulang.

Tes kepadatan tulang menggunakan sinar-X untuk mengukur berapa gram kalsium dan mineral tulang lainnya yang dikemas ke dalam segmen tulang dan tulang yang paling sering diuji berada di tulang belakang, pinggul, dan lengan bawah.

Tes kepadatan tulang bisa dilakukan dua kali dalam setahun dan tidak ada kriteria usia yang ditentukan.

5. Profil hormonal perempuan

Ketidakseimbangan hormon sering terjadi akhir-akhir ini karena perubahan gaya hidup dan pemicu stres di tempat kerja dan di rumah. Tes darah hormon dapat mengungkapkan banyak informasi penting tentang kesehatan perempuan.

Selain itu, tes darah untuk mengukur kadar hormon perempuan juga dapat berperan dalam mendiagnosis kondisi medis seperti PCOD / PCOS, penyakit tiroid atau diabetes. Tes profil hormonal mungkin termasuk estrogen, progesteron, hormon perangsang folikel (FSH), testosteron / DHEA, hormon tiroid.

Oleh karena itu, sangat penting bagi perempuan untuk selalu waspada terhadap kesehatannya dan menjalani tes skrining kesehatan secara rutin.

Meskipun tes yang tercantum di atas akan membantu Anda mendeteksi sejumlah penyakit dan memantau kesehatan Anda, berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk memahami relevansi tes sebelum mendapatkannya dan jika ada tes lain yang diperlukan berdasarkan profil medis dan riwayat Anda.(sumber: suara.com)


 

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami