search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Korea Selatan Dituduh Korea Utara Memperbudak Artis K-Pop
Senin, 22 Maret 2021, 12:45 WITA Follow
image

bbn/instagram/dlwlrma

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Industri K-pop Korea Selatan dituduh melakukan "eksploitasi seperti budak" dan memperlakukan secara buruk kelompok-kelompok yang sangat sukses seperti BTS atau Blackpink oleh Sebuah situs propaganda Korea Utara yang meluncurkan artikel retorika.

Dikutip dari Mashable SE Asia, Minggu (21/3/2021), Arirang Meari yang dikenal secara aktif menerbitkan konten yang mempromosikan Korea Utara, merilis sebuah artikel pada 13 Maret 2021 yang mengecam negara tetangganya karena mendukung industri yang menganiaya dan mengeksploitasi artisnya.

Artikel tersebut menuduh bahwa para artis K-pop dibuat untuk menandatangani kontrak di usia muda dan "diperlakukan sebagai budak oleh bos konglomerat industri hiburan yang jahat dan korup".

Proses perjalanan artis K-pop yang sukses memang terkenal keras dan tidak kenal ampun. Namun, artikel yang tertera di situs tersebut tidak memberikan bukti konkret yang mendukung tuduhannya dan hanya berisi sekumpulan paragraf dengan referensi laporan oleh saluran media lain.

Selain itu, artikel tersebut juga dipandang ironis saat mengingat Korea Utara dianggap salah satu negara yang terburuk dalam hal pelanggaran hak asasi manusia.

Meskipun tidak ada alasan yang jelas mengapa artikel tersebut secara mendadak dari saluran media Korea Utara, beberapa orang berspekulasi bahwa langkah tersebut adalah hasil dari upaya negara tertutup itu untuk menekan konsumsi media asing oleh rakyatnya.

Di Korea Utara, kemajuan teknologi selama bertahun-tahun telah mempermudah warga Korea Utara untuk mendapatkan konten media dari luar negeri, dan terlepas dari hukuman keras yang secara historis dijatuhkan kepada mereka yang dapat mengonsumsi konten tersebut.

Hal tersebut menyebabkan lebih banyak orang Korea Utara menemukan dunia lain di luar perbatasan negara mereka dan menyebabkan keputusan rezim diktator negara untuk menggunakan lebih banyak kekuasaan atas warganya melalui propaganda.

Pengaruh K-pop sebaliknya telah tumbuh secara eksponensial dan memiliki ratusan juta penggemar di seluruh dunia.

Grup-grup seperti BTS, Blackpink, dan Twice adalah contoh sedikit dari yang sudah menaklukkan dunia musik di seluruh dunia dan telah meraup miliaran penayangan dan pertunjukan di YouTube dan Spotify.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami