search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anaknya Tak Boleh Gemuk Seumur Hidup, Seorang Pria Diseret ke Pengadilan
Selasa, 20 April 2021, 18:25 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Anaknya Tak Boleh Gemuk Seumur Hidup, Seorang Pria Diseret ke Pengadilan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang pria di Berkshire dipenjara karena melecehkan anaknya sendiri. Menyadur Metro Selasa (20/04), Rachid Khadla memaksa ketiga anaknya, Karim, Amira dan Hitcham agar tidak gemuk.

Pria yang mencintai dunia kebugaran itu menimbang berat badan anaknya secara rutin setiap minggu dengan alasan kesehatan. Ia juga mengatur kehidupan anak-anaknya dengan sangat spesifik.

Putri satu-satunya, Amira, bahkan dipaksa menandatangani 'kontrak' aneh pada tahun 2012, yang belakangan membawanya ke dalam jeruji besi.

"Saya tidak akan pernah membiarkan diri saya menjadi gemuk. Saya akan melakukan banyak olahraga untuk memastikan saya tidak akan pernah gemuk, bahkan jika saya mati," bunyi kontrak itu.

Karena kontrak yang mengikatnya, Amira jadi memiliki kelainan makan. Perawat dokter hewan ini menjelaskan dampak luar biasa dari kontrak mengerikan itu.

"Saya dibuat merasa bodoh dan tidak berharga. Saya kehilangan kepercayaan diri dan mengembangkan kelainan makan. Setiap bagian dari hidup saya terpengaruh saat tumbuh dewasa."

"Kami tidak memiliki kehidupan normal atau masa kanak-kanak yang bahagia," lanjutnya, menceritakan masa lalu yang suram.

Ayahnya mengendalikan semua aspek kehidupan anak-anaknya, termasuk akses internet, ponsel dan bahkan kunci rumah. Jika anak-anaknya tidak menurut, dia akan memukul mereka dengan sendok kayu.

Dia juga mencekik Hitcham, membiarkannya terengah-engah dan melempar kursi plastik ke kepala Amira ketika dia baru berusia sembilan tahun, kata jaksa Alex Krikler di pengadilan.

"Saya ingat ayah saya berulang kali memukul saya. Dia enam kaki dengan berat 16 batu, saya hanyalah seorang anak kecil," jelas putra sulungnya, Karim.

"Di sekolah saya tidak punya teman, saya diintimidasi setiap hari, mereka memandang saya sebagai orang aneh. Tetapi di-bully hampir menyenangkan dibandingkan dengan apa yang saya alami di rumah. Saya dikendalikan secara paksa selama 18 tahun pertama hidup saya," lanjutnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami