search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
5 Kebiasaan Yang Bisa Meningkatkan Risiko Depresi
Selasa, 18 Mei 2021, 09:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/5 Kebiasaan Yang Bisa Meningkatkan Risiko Depresi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Depresi dimengerti sebagai gangguan suasana hati yang ditandai dengan perasaan sedih mendalam, tertekan serta kehilangan minat dalam beraktivitas.

Efek depresi dapat berlangsung lama atau bahkan berulang. Tentunya ini akan memengaruhi kemampuan seseorang untuk berfungsi dan menjalani aktivitas harian.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab depresi. Namun ada beberapa faktor yang memengaruhi, seperti gangguan kimia pada otak, hormon, keturunan hingga gaya hidup.

Dirangkum dari The Healthy, jika Anda sudah berisiko mengalami gangguan yang melemahkan energi dan mematikan pikiran ini, lebih baik Anda menghindari kebiasaan yang dapat merusak suasana hati. Berikut di antaranya:

1. Menghabiskan banyak waktu sendirian

Menghabiskan waktu berkualitas sendirian sesekali memang dapat sangat bermanfaat bagi kesehatan mental Anda, kata Susan Heitler, PhD, seorang psikolog klinis dan penulis Prescriptions Without Pills.

Namun, Heitler memperingatkan, menghabiskan terlalu banyak waktu dalam kesendirian dapat membalikkan efek ini dan benar-benar meningkatkan risiko depresi. Untuk melindungi diri Anda, dia menekankan pentingnya menciptakan persahabatan yang kuat dan hubungan dengan orang lain.

2. Jarang melihat alam

Menghabiskan terlalu banyak waktu di daerah perkotaan dapat merusak suasana hati Anda. Menurut sebuah studi 2011 oleh Institut Pusat Kesehatan Mental di Universitas Heidelberg, tinggal di kota besar terkait dengan tingkat stres dan penyakit mental yang lebih tinggi, terutama depresi.

Jika memungkinkan, coba keluar kota sesekali untuk melihat pemandangan baru. Namun, melakukan sesuatu yang sederhana seperti berjalan di luar ruangan mencari udara segar dan sinar matahari atau memelihara tanaman di rumah bisa meningkatkan suasana hati Anda.

3. Tidur larut malam

Studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Cognitive Therapy and Research menemukan bahwa orang yang tidur larut malam melaporkan pikiran negatif yang lebih kronis sepanjang hari, perilaku yang dikaitkan dengan depresi. Sebaliknya, mereka yang tertidur lebih awal mengalami serangan pikiran negatif yang lebih sedikit.

4. Tidak banyak gerak

Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk terpaku pada TV atau perangkat elektronik lainnya dapat berdampak pada kesehatan mental Anda. Padahal, mengerahkan upaya fisik dan mental dengan olahraga atau melakukan hobi misalnya, dapat meningkatkan suasana hati Anda dan menurunkan kemungkinan untuk merasa tertekan.

Sebab saat Anda aktif secara fisik, otak melepaskan zat kimia yang membuat Anda merasa nyaman (endorfin dan endocannabinoid) yang dapat meredakan perasaan depresi.

5. Menghabiskan waktu dengan orang-orang toxic

Kritik negatif dari teman, atasan, atau orang lain bisa lebih dari sekadar membuat Anda kesal. Sebaliknya, mengelilingi diri dengan orang-orang negatif seperti itu sebenarnya dapat meningkatkan risiko Anda merasa tertekan.

"Berada di sekitar seseorang yang mengirimkan energi negatif itu bermasalah. Itu akan membuatmu merasa sedih."(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami