search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Lebah Pembunuh Kembali Ditemukan, Pertama Kali di Tahun Ini
Jumat, 18 Juni 2021, 08:55 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Lebah Pembunuh Kembali Ditemukan, Pertama Kali di Tahun Ini

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Lebah pembunuh pertama yang ditemukan di Amerika Serikat tahun ini juga telah ditemukan di utara Seattle, negara bagian Washington. Menyadur Sky News Kamis (17/6/2021) lebah raksasa Asia yang ditemukan di Snohomish County itu diduga tidak terkait dengan temuan di Kanada dan Whatcom County pada 2019 dan 2020.

Serangga ini memiliki panjang sekitar 5 cm, berasal dari Asia, dan sangat berbahaya bagi lebah madu yang biasa diternak petani. Lebah tersebut diduga mampu menghancurkan sarang lebah madu hanya dalam hitungan jam dan memenggal kepala lebah yang lebih kecil.

Mereka biasanya tidak menyerang manusia tetapi sengatannya menyakitkan dan jika terjadi berulang dapat melenyapkan nyawa seseorang. Lebah pembunuh tersebut bisa sampai di Amerika Serikat diduga menyelundup di kapal kargo yang berlayar dari berbagai penjuru dunia.

"Penumpang adalah efek samping dari semua perdagangan yang kita lakukan secara global." jelas Sven Spichiger, ahli entomologi di departemen pertanian negara bagian Washington.

Lebah tersebut ditemukan pada 4 Juni, dan dikumpulkan empat hari kemudian oleh ahli entomologi yang menyimpulkan jika serangga itu adalah lebah jantan raksasa Asia.

Saat ditemukan kondisi lebah-lebah itu sangat kering dan para ahli mengatakan mereka mungkin dari musim sebelumnya. Dr. Osama El-Lissy, wakil administrator untuk program karantina Departemen Pertanian AS, mengatakan: "Temuan ini membingungkan karena terlalu dini bagi lebah jantan untuk muncul.

"Laporan baru ini terus menggarisbawahi betapa pentingnya pelaporan publik untuk semua spesies yang dicurigai invasif, tetapi terutama lebah raksasa Asia."

Spichiger menjelaskan jika pihaknya akan memasang perangkap di daerah dan mendorong warga untuk menjebak lebah itu di kabupaten Snohomish dan King.

"Semua ini tidak akan terjadi tanpa warga yang waspada meluangkan waktu untuk mengambil foto dan mengirimkan laporan." ujar Spichiger.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami