search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tsunami Covid-19, Dokter Mulai Was-Was RS Kekurangan Obat
Kamis, 24 Juni 2021, 12:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Tsunami Covid-19, Dokter Mulai Was-Was RS Kekurangan Obat

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Dokter spesialis paru RS UI Depok, Jawa Barat, dr. Irandi Putra Pratomo mengaku mulai khawatir dengan stok ketersediaan obat penanganan pasien Covid-19.

Jika situasi lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi, ia khawatir rumah sakit di Indonesia akan kekurangan obat.

Hal tersebut terungkap saat Irandi menjadi pembicara di acara Mata Najwa bertajuk 'Mata Najwa Takeover: Blak-blakan Dokter' yang disiarkan di Trans7 pada Rabu (23/6/2021) malam.

Irandi mengaku, terkait stok obat menjadi permasalahan nasional karena stok obat dunia sedang bermasalah sehingga berimbas pada impor obat yang berkurang.

Ia mengaku belum lama ini RS UI Depok sempat mengalami krisis obat untuk penanganan pasien Covid-19.

"Di RS UI sempat ada kekosongan (obat) sampai akhirnya stocking emergency. Sekarang masih bisa bertahan," kata Irandi, Kamis (24/6/2021).

Meski saat ini stok obat untuk pasien Covid-19 masih aman, ia khawatir rumah sakit akan mengalami kekurangan obat jika kondisi lonjakan kasus Covid-19 terus terjadi.

"Tapi kalau flow pasien terus-terusan gini bukan enggak mungkin kita akan kehabisan obat," ungkapnya.

Tak hanya obat, Irandi juga mengeluhkan alat medis yang mengalami kerusakan. Salah satunya adalah alat bronkoskopi untuk memeriksa saluran pernapasan pasien Covid-19.

Padahal, alat tersebut cukup vital digunakan untuk memastikan kondisi saluran pernapasan pasien Covid-19 apakah baik atau tidak.

"Per kemarin sore alatnya rusak, jadi harus menunggu lagi," ungkapnya.

Wisma Atlet Nyaris Penuh

Pasien positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat bertambah 323 orang menjadi 6.994 orang atau 95 persen dari total 7.394 tempat tidur yang tersedia pada Kamis (24/6/2021).

Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan I), Kolonel Marinir Aris Mudian memaparkan ribuan pasien bergejala ringan hingga sedang itu tengah dirawat di tower 4, 5, 6, dan 7.

"Pasien rawat inap terkonfirmasi positif berjumlah 6.994 orang, terdiri dari 3.533 Pria, 3.461 wanita. Semula 6.671 orang, bertambah 323 orang," kata Aris dalam keterangannya, Kamis (24/6/2021).

Sejak beroperasi 23 Maret 2020, RSD Wisma Atlet Kemayoran telah didatangi berbagai kategori pasien Covid-19 hingga jumlahnya mencapai 99.235 orang.

Aris mengatakan sebanyak 92.241 orang telah keluar dari RSD Wisma Atlet, yaitu karena sembuh sebanyak 91.213 orang, dirujuk ke RS lain sebanyak 929 orang, sementara pasien yang meninggal dunia 99 orang.

Sementara di tower 8 Wisma Atlet Pademangan terdapat 1.420 pasien positif Covid-19 tanpa gejala yang dirawat, mereka terdiri dari 790 pria dan 630 wanita.

Sehingga, total pasien yang dirawat di tower 4,5,6,7 dan 8 menjadi 8.414 orang (4.323 pria, 4.091 wanita).(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami