search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Omzet Turun, Pengrajin Pisau di Jembrana Hanya Bisa Bersyukur
Sabtu, 1 Januari 2022, 13:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Omzet Turun, Pengrajin Pisau di Jembrana Hanya Bisa Bersyukur.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

I Gede Merta (58) warga Banjar Air Anakan, Desa Banyubiru adalah pengrajin pande besi sejak tahun 1995 yang biasa mengerjakan pisau dan alat pertanian. Usaha ini digeluti karena memang warisan keluarga turun temurun. 

I Gede Merta menuturkan, untuk bahannya dia biasa beli di pasar loak berupa pir baja dari kendaraan mobil. Untuk pengerjaan pisau bisa dikerjakan dalam 1 hari dengan jumlah 4 pisau.

Untuk pengerjaan arit bisa dikerjakan 6 dan itupun sama dalam 1 hari. Dengan sistem pengerjaan yang masih secara tradisional.

"Konsumen yang paling banyak memesan itu adalah arit kerena dibutuhkan baik petani dan pesanan dari toko-toko. Bahkan pengiriman sampai ke Tabanan  dan ke Sumbawa (NTT). Dalam pengerjaan ini di masa Pandemi Covid-19, justru mengalami hal sangat memprihatinkan, dimana orderan agak menurun, bahkan satu-satunya karyawan dirumahkan, karena hal itu," ujarnya.

Ia juga mengatakan, omzet sebelum Pandemi Covid-19 biasanya bisa menopang ekonomi keluarga, tetapi kini hanya bertahan saja sudah bersyukur. Merta mempunyai 3 anak yang semua sudah menikah baik 2 perempuan dan yang paling bungsu laki-laki.

"Justru anak laki-laki yang sudah menikah kini malah harus bisa mewariskan usaha pande besi yang digeluti turun-menurun," jelasnya. 

Meski sejak Pandemi Covid-19 bahan baku naik demikian juga arang, tetapi ia tetap melakukan usahanya lantaran ini keahlian yang dimiliki.

Untuk menutupi kekurangan kebutuhan, Merta membuat usaha sampingan salah satunya ayam potong dan itu pun didapat dari perusahaan dengan sistem kandang ayam dan bibit serta obat-obatan itu dari perusahaan termasuk obat-obat. Usaha itu dikelola menantu sedangkan dirinya hanya menerima hasil panen.

"Harapan untuk pengusaha pande besi yang ada di Kabupaten Jembrana agar pemerintah bisa selalu merangkul para pengusaha yang tetap mempertahankan nilai luhur dan tetap bertahan di era teknologi semakin maju. Hal ini sedikit berbeda dengan kondisi Kabupaten yang ada di Utara dimana punya koperasi khusus untuk para pengrajin besi ini," pungkasnya.

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami