search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Simakrama Bupati Karangasem dan Gubernur NTB di Bayan
Senin, 7 Februari 2022, 13:00 WITA Follow
image

beritabali/ist/Simakrama Bupati Karangasem dan Gubernur NTB di Bayan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Doa bersama dan simakrama Gubernur NTB, Dr Zulkieflimansyah dengan para tokoh masyarakat serta ratusan krama Hindu di Bayan, Kabupaten Lombok Utara (KLU), berlangsung di Pura Penataran Gunung Rinjani Kebaloan, Minggu (6/2). 

Hadir pada simakrama ini Bupati Karangasem, Bali, I Gede Dana S Pd M Si. Doa bersama dan simakrama dengan Gubernur dan Bupati Kabupaten Lombok Utara, H Djohan Samsu ini terkait dengan pemberdayaan masyarakat Hindu KLU. 

Serta Pembangunan Pura Penataran Gunung Rinjani yang diinisiasi PHDI Kabupaten Lombok Utara dan Banjar Simakrama ASN Provinsi NTB. 

Dalam sambutannya dihadapan para Pinandita Sanggraha Nusantara yang juga hadir pada simakrama ini, Gubernur Zulkieflimansyah menyoroti tentang Provinsi NTB sebagai daerah yang kaya akan keberagaman.

Dari adat istiadat, suku, bahasa, hingga agama yang dianut masyarakatnya sangatlah bervariasi. Karena itu, Gubernur NTB Dr.H.Zulkieflimansyah meminta masyarakat NTB menjaga keberagaman tersebut dengan sebaik-baiknya. 

“Mari kita jaga keberagamaan, jaga kerukunan dengan mempererat tali silaturrahim,” ungkap Gubernur sembari meminta masyarakat untuk menganut paham toleransi dengan menjaga persatuan dan kesatuan. 

Agar keragaman yang telah berakar di provinsi NTB tidak terpecah-belah akibat isu-isu negatif.

Hal tersebut, lanjut Gubernur, juga dikarenakan Indonesia adalah negara dengan sejuta keberagaman. Keberagamaan yang ada telah menjadi simbol persatuan dan dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

“Prinsip saling menghargai dan menghormati merupakan pilar yang penting dalam merawat keberagaman,” ungkap Bang Zul. 

Sebagai warga negara yang baik, tambah Bang Zul, masyarkat diminta menjaga persatuan dan kesatuan dengan menganut paham toleransi. Jangan sampai, keragaman yang telah lama di rajut di provinsi NTB terpecah-belah akibat isu-isu negatif.

Sementara itu, ketua Parishada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) kabupaten Lombok Utara, I Nengah Sariana, S Ag menegaskan bahwa toleransi beragama di KLU perlu dicontoh. Hubungan persaudaraan antar umat beragama di KLU dan NTB umumnya sejak jaman dulu sangatlah harmonis. 

"Meski berbeda keyakinan atau berbeda agama, namun tetap saling menghormati, bahkan saling tolong menolong dan saling mengasihi sebagai sesama saudara," jelasnya. 

Ia menambahkan, belum pernah terjadi gesekan antar agama di KLU. Meski pernah terjadi kesalahpahaman diantara anak muda misalnya, tapi cepat diselesaikan. Mereka cepat rukun kembali, tutur I Nengah Sariana.

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami