Siswi SMP di Jembrana Pekikkan Pidato Soekarno
Maknai Hari Lahir Pancasila
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Siswi kelas 1 SMPN 1 Negara memekikkan sebuah pidato yang disampaikan oleh Soekarno dalam sidang Badan Penyidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK) pada 1 Juni 1945.
Pidato dalam memperingati Hari Lahirnya Pancasila ini dilakukannya di depan tugu monumen Pancasila timur Kantor Camat Negara, Rabu, 1 Juni 2022.
Siswi yang bernama Ni Made Pritalaras T Masjayanti itu mengungkapkan dari pidato inilah, konsep dan rumusan awal Pancasila pertama kali dikemukakan oleh Sukarno sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
"Pidato ini awalnya disampaikan oleh Soekarno secara aklamasi tanpa judul, dan baru mendapat sebutan "Lahirnya Pancasila" oleh mantan Ketua BPUPK Dr Radjiman Wedyodiningrat," tuturnya.
Remaja yang akrab dipanggil Laras menegaskan, Pancasila saat ini tidak hanya sebagai dasar negara bagi Indonesia, namun juga ideologi negara ini.
"Bisa kita bayangkan jika pondasi itu rapuh, maka bangunannya pun tidak akan kokoh dan sempurna," ungkapnya.
Ia menuturkan momen peringatan hari lahir Pancasila, sebetulnya banyak sekali nilai-nilai Pancasila yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Terutama, kata dia, peran sebagai generasi muda dan pelajar. Nilai-nilai Pancasila dapat diterapkan mulai dari lingkungan keluarga hingga ke tempat kita bergaul.
"Kita dapat melakukannya dengan cara menghormati antar sesama anggota keluarga, sikap saling menghormati antar siswa, menghormati guru, dan selalu berusaha untuk mengejar mencapai prestasi," ujarnya.
Dengan peringatan hari lahir Pancasila ini, ia berharap bangsa Indonesia ke depannya dapat lebih mampu membangun jiwa, badan, untuk Indonesia yang lebih baik.
Bahkan, kata dia tugu monumen Pancasila juga bisa di rawat dengan baik, jangan sampai melupakan sebuah nilai sejarah.
Reporter: bbn/jbr
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
