search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pelukis Asal Amerika Terinspirasi Alam Bali Pamer Karya di Kuta
Senin, 4 Juli 2022, 20:16 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pelukis Asal Amerika Terinspirasi Alam Bali Pamer Karya di Kuta.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Lukisan ekspresionis transformatif terinspirasi dari alam oleh Rom dipamerakan di Kuta teparnya Park23 Gallery & Creative Hub, Tuban Bali.

Pameran dimulai dari tanggal 6 hingga 24 Juli 2022 setiap hari dari pukul 12.00-20.00 WITA. Galeri yang terbuka untuk umum akan menyelenggarakan serangkaian talkshow dan lokakarya selama periode pameran.

Dalam beberapa bulan terakhir, Park 23 Creative Hub sangat aktif mendukung pengembangan kreativitas di Pulau dewata baik seniman lokal Bali maupun internasional. 

Kolaborasi baru dengan Yaari Rom, seniman internasional unik yang berbasis di Bali, bertujuan untuk memberikan inspirasi dan meningkatkan kesadaran untuk melindungi kesakralan Bali baik tanah lautan melalui goresan warna.

Yaari adalah seniman serba bisa dan berkepribadian flamboyan, melalui karya seninya yang spektakuler, Karya terinspirasi oleh kompleksitas keterlibatan manusia dan alam dengan kebebasan berekspresi.

Seniman asal Amerika Serikat ini mulai melukis pada usia belia. Berasal dari keluarga pemikir yang kreatif, Yaari juga mengembangkan bakat seni pertunjukan dan mengekspresikan imajinasinya kedalam cerita dongeng melalui melalui
musik dan tari.

Berkeliling dunia selama bertahun-tahun, Yaari berpartisipasi dalam teater dan seni jalanan  Yaari banyak bergaul dengan bintang industri musik seperti Rod Stewart, Long John Baldry dan Lesley Duncan, sebelum membentuk bandnya sendiri "The Dandy Boys" membawakan musik sangat beragam dan perjalanan ekstremnya. Selanjutnya, Yaari menetap untuk mengekspresikan diri dengan seni dan lukisannya dan membawanya ke pulau Dewata Bali.

 

Tiba di Bali pada tahun 2003, Yaari langsung merasa seperti pulang kembali ke rumah  dengan keindahan pulau dan unsur spiritualitas budaya Bali yang menabjubkan. Diprakarsai oleh ibu dan teman-temannya yang sudah akrab dengan Bali, ia mendirikan studio pertamanya di Penestanan, Ubud.

"Keindahan alam yang memikat menginspirasi Yaari untuk membagikan visinya dan  menciptakan sekolah kecil untuk anak-anak lokal", katanya, Senin,(4/6) di Badung.

Setelah bertahun-tahun membangun sekolah, Ia tertarik pada pengembangan yang lebih besar, Yaari memutuskan untuk pindah ke Seminyak di mana ia membangun Yaari Toya Center keduanya untuk seni bersama Ni MadeToya. 

"Ya, memiliki banyak siswa dan terus mengembangkan pendidikan seni, bekerja dengan banyak LSM dan lembaga", katanya.

Menjadi seniman multi-talenta, Yaari menampilkan perjalanannya yang menentukan “The Art of Mother Earth”. adalah tentang mengambil peran untuk planet kita sendiri, yang lahir dari urgensi dari berbagai masalah lingkungan saat ini, serta didorong oleh niat positif yang kuat. 

Editor: Robby

Reporter: bbn/aga



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami