search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Putin Umumkan Kemenangan Rusia, Kota Ukraina Hujan Rudal
Rabu, 6 Juli 2022, 17:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Putin Umumkan Kemenangan Rusia, Kota Ukraina Hujan Rudal

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pasukan Rusia kini menyerang sasaran baru di Ukraina Timur, wilayah Donestk. Ini dilakukan setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan kemenangan di provinsi tetangga, Luhansk, setelah berbulan-bulan pertempuran pecah.

Donetsk dan Luhansk adalah Donbas. Wilayah ini adalah daerah industri Ukraina. Menurut pejabat Ukraina, pasukan Moskow menyerang sejumlah kota di Donestk, seperti Sloviansk dan Kramatorsk. Serangan berat sudah terjadi sejak Senin malam.

Selasa, Rusia membombardir pasar dan daerah perumahan di Sloviansk. Ini menewaskan sedikitnya dua orang dan melukai tujuh orang lain.

"Rusia sekali lagi dengan sengaja menargetkan daerah-daerah di mana warga sipil berkumpul," tulis Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, dalam sebuah posting Facebook, dikutip Reuters, Rabu (6/7/2022).

"Ini benar-benar terorisme."

Pemerintah setempat juga meminta 350 ribu warga mengungsi. Sirine juga mengaung di seluruh kota.

Sebelumnya, Putin memberi selamat pada pasukan yang terlibat dalam pertempuran Luhansk dalam saran televisi, Senin. Ia meminta mereka beristirahat dan memulihkan kesiapan untuk mengambil wilayah lain di Ukraina.

Ukraina sendiri mengakui mundurnya pasukan. Namun Penasihat Zelenskyy, Oleksiy Arestovych mengatakan, perebutan Lysychansk dan Sievierodonetsk oleh Rusia telah menimbulkan kerugian besar bagi Moskow, apalagi memakan waktu lama, 90 hari.

"Ini adalah kemenangan terakhir bagi Rusia di wilayah Ukraina," janji Arestovych dalam sebuah video online.

Perang Rusia dan Ukraina sudah menyebabkan sedikitnya 4700 orang tewas, menurut data PBB. Bukan hanya itu, dunia pun di ambang resesi, karena mahalnya harga energi dan pangan, akibat perang, sanksi dan pembalasannya.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami