search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rudal Rusia Hancurkan Gudang Gandum di Pelabuhan Ukraina
Minggu, 24 Juli 2022, 09:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Rudal Rusia Hancurkan Gudang Gandum di Pelabuhan Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rudal Rusia menghantam pelabuhan Odessa di Ukraina pada Sabtu (23/7). Ukraina mengatakan serangan ini sebagai 'ludah di wajah' karena terjadi sehari setelah perjanjian pembukaan ekspor gandum yang sempat berhenti karena konflik.

Militer Ukriana mengatakan pertahanan udaranya telah menembak dua rudal, tetapi dua rudal lainnya mengenai pelabuhan.

Juru bicara kementerian luar negeri Ukraina mengatakan serangan ini 'ludah di wajah' dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada kesepakatan yang diprakarsai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Sekjen PBB Antonio Guterres.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim serangan di Odessa menunjukkan bahwa Rusia tak bisa menepati janjinya.

"Ini hanya menunjukkan satu hal: tidak peduli apapun yang Rusia katakan dan janjikan, mereka akan menemukan cara tidak melakukannya," kata Zelensky seperti diberitakan AFP.

Odessa adalah satu dari tiga pusat ekspor yang ditunjuk dalam perjanjian dan pejabat Ukraina mengatakan gandum sedang disimpan di pelabuhan itu ketika serangan terjadi.

Guterres, yang memimpin upacara penandatanganan perjanjian pada Jumat (22/7), mengutuk serangan itu, kata juru bicaranya. Dia mendesak semua pihak tetap pada kesepakatan.

"Produk-produk ini sangat dibutuhkan untuk mengatasi krisis pangan global dan meringankan penderitaan jutaan orang yang membutuhkan di seluruh dunia," ucap dia.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell menyalahkan serangan itu langsung kepada Rusia.

"Menyerang target penting untuk ekspor gandum sehari setelah penandatanganan perjanjian Istanbul sangat tercela dan sekali lagi menunjukkan pengabaian total Rusia terhadap hukum dan komitmen internasional," ucap Borrell.

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss mengatakan serangan itu 'bener-benar mengerikan' dan 'sama sekali tidak beralasan'.

Sejauh ini belum ada komentar resmi dari Rusia tetapi Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan Rusia membantah melakukan serangan itu.

"Rusia mengatakan kepada kami mereka sama sekali tak ada hubungannya dengan serangan ini dan mereka menyelidiki masalah ini dengan cermat," kata Akar.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami