Mengaku Dilecehkan di Gili Trawangan, Video Influencer Dihapus
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Dua video TikTok yang diunggah seorang influencer sekaligus selebgram, Mia Earliana tentang Gili Trawangan telah hilang pada Sabtu, 17 September 2022.
Dua video TikTok miliknya yang berisi curhatannya tentang pengalaman tidak menyenangkan saat liburan di Gili Trawangan, Lombok Utara telah dihapus. Padahal malam sebelumnya, video tersebut sangat ramai dikomentari netizen.
Sebelumnya pada video pertama, mantan pramugari Sriwijaya Air ini mengaku ditipu penyedia layanan usaha di Gili Trawangan. Saat dia memesan kamar secara online cukup murah, namun saat tiba bersama rekannya wisatawan asing di Gili, justru dia harus membayar biaya tambahan yang cukup besar.
Dia juga mendapat perlakuan kurang menyenangkan saat berbelanja di Gili Trawangan.
Baca juga:
Viral Gadis Jadi Korban Pelecehan di Angkot
“Gimana kalau kayak gitu, kalau bukan scam namanya. Masuk night market, gue ini lokal yang bule cuma dua. Masa beli ikan dibilang Rp300 ribu seekor. Mereka gak hargain gue dan teman gue sebagai lokal dong. Itu night market di pasar bukan restoran,” katanya.
Video berikutnya, dia mengunggah curhatan mendapatkan catcalling di Gili Trawangan. Catcalling merupakan bentuk pelecehan seksual secara verbal. Mia mengaku pemuda-pemuda di Gili Trawangan menggodanya. Bahkan saat pergi party, dia mengaku seorang pria memegang pantatnya.
Banyak netizen mengaku heran karena jarang sekali itu terjadi di Gili Trawangan, karena warga di sana terkenal ramah. Bahkan seorang penulis terkenal dunia, Elizabeth Gilbert terpikat dengan Islam karena pengalaman bertemu seorang perempuan di Trawangan. Itu diungkapkan dalam wawancara bersama Oprah Winfrey.
Sehingga, video mantan pramugari pun menjadi kontroversi. Tidak jarang dia disebut sengaja mendiskreditkan Lombok karena banyaknya event yang ada di Lombok.
Bupati Lombok Utara, Djohan Sjamsu mengatakan video tersebut sengaja diviralkan.
"Memang sengaja memviralkan, tidak ada niatan lain. Di umur yang telah menginjak usia 72 tahun, saya tidak pernah mendengar kabar bahwa masyarakat Lombok Utara bertindak sedemikian negatifnya,” ujar Djohan, di Kota Mataram, Jumat (16/9) disadur dari NTBsatu.com.
Namun Bupati Lombok Utara ini mengatakan akan mengecek kebenaran dari video yang diunggah Mia Earliana tersebut.
Senada, Kadispar NTB, Yusron Hadi mengatakan akan menelusuri kebenaran video yang diunggah Mia. Dia akan menelusuri detail lokasi dan kronologis kasus yang menimpa wisatawan itu.
Yusron mengaku prihatin karena video tersebut telah ditonton lebih dari 9 juta kali. Tentu saja merusak citra pariwisata Lombok terutama Gili Trawangan yang baru saja bangkit pasca gempa dan pandemi.
Tokoh pariwisata, Taufan Rahmadi berharap para pemangku pariwisata bijak dalam menyikapi video tersebut. Dia melihat ada respon cepat dari Pemda Lombok Utara dan Dinas Pariwisata NTB dalam menyikapi keluhan wisatawan itu.
“Keluhan ini harus ditelusuri asal usul nya agar publik mengerti duduk perkara sebenarnya. Lalu jika memang ada oknum yang benar melakukan hal-hal yang membuat si wisatawan merasa tidak nyaman, para pemangku awig-awig desa ataupun pejabat terkait melakukan teguran sekaligus pembinaan kepada oknum tersebut,” katanya, Sabtu (17/9).
Taufan berkeyakinan bahwa masyarakat di Gili adalah masyarakat yang ramah dan memahami bagaimana harus berprilaku yang santun kepada wisatawan, terlebih selama ini masyarakat di Gili sangat bergantung pada sektor pariwisata.
“Jadi sangat tidak mungkin mereka akan merusak periuk tempat mereka mengais rezeki,” ujarnya.
Taufan berharap agar di Gili Trawangan dapat diperkuat Destination Management Organization (DMO) yaitu struktur tata kelola destinasi pariwisata yang dapat menjadi cikal bakal pembentukan Badan Otoritas Pengelola Wisata Tiga Gili.
Taufan juga berharap pemerintah daerah dapat membuka Gili Hotline yang dapat menjadi media komunikasi 24 jam dengan para wisatawan yang mengadu atau memiliki keluhan saat berada di Gili.
Editor: Robby
Reporter: bbn/lom