search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pasukan Ukraina Siap Mengamuk di Kherson, Rusia Ungsikan Warganya
Kamis, 20 Oktober 2022, 14:57 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Pasukan Ukraina Siap Mengamuk di Kherson, Rusia Ungsikan Warganya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemimpin yang ditempatkan Rusia di wilayah Kherson, Ukraina, memulai mengungsikan hingga 60 ribu warga kala pasukan Ukraina berupaya memukul mundur Moskow dan terus melakukan serangan ofensif. Langkah itu diambil setelah mendengar kabar bahwa pasukan Ukraina siap mengamuk dan merebut kembali wilayah Kherson dari Rusia.

Warga di Kota Kherson mulai mendapatkan pesan teks pada Rabu (19/10) dari pemerintahan pro-Rusia.

"Kepada masyarakat. Tolong evakuasi secepatnya. Bakal ada penembakan di area warga oleh Angkatan Bersenjata Ukraina. Akan ada bus dari pukul 07.00 dari Rechport menuju Tepi Kiri," demikian isi pesan tersebut, dikutip dari CNN.

Sementara itu, komandan baru Rusia untuk operasi militer di Ukraina, Jenderal Sergey Surovikin, mengungkapkan situasi di Kherson "jauh dari sederhana dan sangat sulit."

"Rencana kami selanjutnya terkait Kota Kherson akan bergantung pada militer dan situasi taktis di lapangan," ujar Surovikin pada Selasa (18/10).

Selain itu, wakil kepala pemerintahan Rusia, Kirill Stremousov, mengungkapkan bahwa Ukraina bakal segera memulai serangan di Kherson.

"Nazi Ukraina yang didukung Barat akan segera memulai serangan mereka di Kherson. Kami sangat mengusulkan masyarakat untuk meninggalkan area tepi kanan," ujarnya dalam video Telegram pada Selasa.

Tak hanya itu, pemimpin Rusia di Kherson, Vladimir Saldo, menuturkan bahwa pemerintahannya mencoba memindahkan 50 ribu hingga 60 ribu orang dari tepi kanan ke tepi kiri Sungai Dnipro.

Sementara itu, pihak Ukraina menuduh pemerintah Rusia sengaja menimbulkan "kepanikan" untuk mengintimidasi populasi di Kherson dan membuat mereka "sukarela melakukan deportasi" ke Rusia.

"Di sisi lain, kami mengerti angkatan bersenjata Ukraina akan membebaskan Kherson dan wilayah sekitar, pun akan ada risiko bagi penduduk setempat," kata wakil kepala dewan regional Ukraina untuk Kherson, Yurii Sobolevskyi.

"Namun, tak ada yang dapat menjamin orang yang dievakuasi bakal aman di sana dan jauh dari garis depan. Kini, orang-orang mengambil keputusan mereka sendiri, untuk tinggal atau pergi," lanjutnya.

Sebagaimana diberitakan CNN, pasukan Ukraina bergerak maju ke sejumlah wilayah Kherson dalam beberapa pekan terakhir. Mereka mengambil kembali desa dan ladang di tepi kanan Sungai Dnipro.

Kherson sendiri merupakan salah satu wilayah yang berhasil dikuasai Rusia pada awal invasi. Kherson juga menjadi salah satu daerah yang dicaplok Presiden Rusia Vladimir Putin, selain Luhansk, Donetsk, dan Zaporizhzhia.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami