search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Balita Asal NTT Alami Gejala Gagal Ginjal Akut Dirujuk ke Bali
Kamis, 20 Oktober 2022, 16:54 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Balita Asal NTT Alami Gejala Gagal Ginjal Akut Dirujuk ke Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Seorang anak dari Kabupaten Sumba Barat, NTT berusia 1 tahun 10 bulan mengalami gagal ginjal akut dengan gejala acute kidney injury (AKI) Atipikal. 

Anak ini akan dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah Denpasar, Bali. Hal ini karena di NTT belum ada satu rumah sakit pun yang memiliki alat cuci darah khusus anak. Dari tambahan pasien anak asal Sumba ini menambah jumlah kasus gagal ginjal akut di NTT menjadi 2 orang. 

“Saat ini ada laporan dari Rumah Sakit Waikabubak (Sumba Barat) anak umur 1 tahun 10 bulan, laki-laki dengan gejala AKI Atipikal,” ungkap Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) NTT, dr. Woro Indri Padmosiwi, Sp.A yang dihubungi, Rabu (19/10/2022) siang.

Sebelumnya anak tersebut dibawa orangtuanya ke RSUD Waikabubak beberapa hari lalu. Namun dari hasil observasi ditemukan gejala AKI Atipikal yang dialami oleh bayi tersebut.

Permasalahannya dokter Woro karena RSUD Waikabubak dan seluruh Rumah Sakit di NTT belum memiliki alat cuci darah khusus anak. Akhirnya bayi tersebut dirujuk ke Bali.

“Iya belum ada (alat cuci darah khusus anak di NTT), sehingga kasus yang baru dari waikabubak akan di rujuk ke RS Sanglah,” kata dokter Woro.

Sebelumnya IDAI NTT melaporkan seorang anak laki-laki di Kabupaten Rote Ndao juga mengalami nasib serupa.

Tapi nyawa anak laki-laki yang mengalami gagal ginjal akut misterius tersebut tidak bisa terselamatkan. Kasus tersebut terjadi pada akhir September 2022 lalu.

Diagnosa tenaga medis RSUD Rote Ndao menyebutkan gejala yang dialami anak laki-laki itu karena tidak kencing lebih dari 12 jam.

Anak tersebut meninggal saat menjalani perawatan selama enam jam. Ini karena saat dibawa ke Rumah Sakit sudah dalam kondisi kritis dengan gejala sesak napas. (sumber: Suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami