search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Di Balik Rencana Putin 'Bombardir' Bendungan Ukraina
Minggu, 23 Oktober 2022, 14:53 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Di Balik Rencana Putin 'Bombardir' Bendungan Ukraina

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia berencana untuk menghancurkan sebuah bendungan milik Ukraina. Ini agar wilayah Selatan negara itu terendam banjir besar dan menyulitkan kemajuan tentara Kyiv.

Dalam pidato televisi, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pasukan Rusia telah menanam bahan peledak di dalam bendungan besar Nova Kakhovka, yang menahan reservoir besar air Sungai Dnipro, dan berencana untuk meledakkannya.

"Sekarang semua orang di dunia harus bertindak dengan kuat dan cepat untuk mencegah serangan teroris baru Rusia. Menghancurkan bendungan akan berarti bencana skala besar," katanya mengutip Reuters, Sabtu (22/10/2022).

Menurut Zelensky, Kremlin akan menuduh Kyiv meroket bendungan itu dan berencana untuk menghancurkannya. Namun, belum ada bukti untuk mendukung tuduhan mereka itu.

Dnipro yang luas membelah Ukraina dan lebarnya beberapa kilometer di beberapa tempat. Meledaknya bendungan dapat mengirim tembok air membanjiri pemukiman di bawahnya, menuju kota Kherson, yang telah dikuasai Rusia dalam sebuah referendum

Itu juga akan menghancurkan sistem kanal yang mengairi sebagian besar Ukraina selatan, termasuk Krimea, yang direbut Moskow pada 2014.

Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Amerika Serikat (AS) membenarkan pernyataan Zelensky. Think tank itu mengklaim Rusia ingin menarik diri dari Kherson karena terlalu sulit untuk memasok tentaranya, dan ini adalah bagian dari motivasi untuk menyabotase bendungan.

"Militer Rusia mungkin percaya bahwa melanggar bendungan dapat menutupi mundurnya mereka dari tepi kanan Sungai Dnipro dan mencegah atau menunda kemajuan Ukraina," ujar lembaga itu kepada media Inggris, Express.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami