search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rumah Ambruk di Kampung Jawa Denpasar Tidak Kantongi Izin
Jumat, 28 Oktober 2022, 19:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/Rumah Ambruk di Kampung Jawa Denpasar Tidak Kantongi Izin.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Tiga rumah yang roboh akibat tanah amblas di bantaran Tukad Badung, Kampung Jawa, Denpasar ternyata tidak mengantongi izin. Diketahui rumah yang kini ditempati Hadijah (70) bersama anak dan cucunya itu merupakan peninggalan dari suaminya, M Yusuf Jainuddin. 

"Rumah tersebut sudah ada sejak 60 tahun yang lalu. Pemilik rumah melakukan renovasi hingga menjadi bangunan tiga lantai," ujar Arif.

Menurut M Haris Arif selaku anak kandung dari M Yusuf Jainuddin yang ditemui di lokasi TKP, pada Jumat 28 Oktober 2022 menjelaskan, faktor utama rumah itu roboh karena tanahnya ambrol akibat dampak tergerus air. 

Sebelum rumah roboh, mereka memang sudah mulai curiga sejak sebulan lalu. Dimana terlihat ada tanda-tanda lantai dan dinding retak. Bahkan retakan semakin lebar terjadi pada, Rabu 26 Oktober 2022, pasca ada pengeboran saluran air. 

"Getaran mesin pengeboran membuat tanah yang berada di bantaran sungai itu ambles," ungkap Arif. 

Dijelaskannya, dahulu bangunan rumah dibangun pada posisi jauh dari sungai. Rumah itu berdiri di sebelah barat sungai. Seiring berjalanya waktu, penataan sungai bergeser di dekat rumah korban. Kemudian, pada tahun 2021 terjadi tanah longsor dan tanah tersebut membelokan aliran air ke arah rumah korban. 

"Awalnya rumah itu jauh dari sungai, kemudian dilakukan pelebaran sungai. Jadinya berada di tepi aliran sungai. Saya duga tanahnya tergerus air hingga ambles," ungkap Arif. 

Selama bangunan rumah itu berdiri sejak 60 tahun silam di bantaran sungai, ternyata tidak mengantongi izin kepemilikan. Tapi, pemerintah Kota Denpasar tidak melakukan penertiban. 

"Saat ini sedang dalam proses pengurusan izin," bebernya. 

Pria yang sehari-sehari berjualan sembako dan warung makan di lokasi TKP ini merangkan, rumah itu ditempati 15 orang, terdiri dari tiga kepala keluarga. Anak-anak tiga orang (usia SMA, SMP, dan SD). Ia bersyukur, karena peristiwa itu tidak sampai ada korban luka-luka maupun korban jiwa.

Pemilik rumah berhasil kabur menyelamatkan diri. Namun nahas, seluruh harta benda dalam rumah terkubur material bangunan. 

"Tak ada barang yang terselamatkan. Kami tinggal pakaian di badan saja. Barang-barang yang terkubur material rumah belum bisa diambil karena berbahaya. Rencananya material bangunan rumah itu akan dibongkar oleh BPBD Kota Denpasar," sebutnya. 

Keterangan terpisah, Ketua RT 04 Dusun Wanasari, Desa Dauh Puri Kaja, Haji Sudaryanto mengatakan tanah tempat rumah itu dahulu merupakan lahan kosong. Oleh warga sekitar dijadikan sebagai tempat pembuangan sampah. 

Namun Sudaryanto mengaku tidak tahu apakah rumah yang amblas itu berizin atau tidak. "Saya tidak tahu pembangunan rumah itu ada izin atau tidak. Mungkin mereka sudah urus dengan dinas terkait," bebernya. 

Sehari usai kejadian, bantuan untuk para korban berdatangan secara sukarela. Bahkan Walikota Denpasar IGN Jaya Negara kemarin pagi langsung datang ke lokasi menemui para korban dan membawa bantuan berupa sembako. BPBD Kota Denpasar juga datang bawa bantuan berupa pakaian dan perlengkapan sekolah.

Editor: Robby

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami