Biden Diam-Diam Minta Bank AS Tetap Berbisnis dengan Rusia
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Di tengah berbagai sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadap Rusia, Amerika Serikat diam-diam mendorong bank-bank besarnya seperti JPMorgan dan Citigroup untuk terus melakukan bisnis dengan Negeri Beruang Merah. Permintaan pribadi pemerintahan Joe Biden itu diungkapkan orang-orang yang mengetahui masalah tersebut kepada Bloomberg, dikutip dari Russia Today, Rabu (9/11/2022).
Permintaan tersebut telah dibuat oleh Departemen Keuangan dan Luar Negeri AS saat pemerintah berusaha untuk mempertahankan tekanan pada Rusia, tetapi pada saat yang sama menghindari bencana ekonomi global.
Sumber tersebut mengatakan Washington telah meminta layanan seperti penyelesaian transaksi dolar AS, transfer pembayaran, dan pembiayaan perdagangan untuk perusahaan Rusia yang dibebaskan dari aspek-aspek tertentu dari sanksi, termasuk raksasa gas Gazprom dan produsen pupuk Uralkali dan PhosAgro.
Akibatnya, bank-bank Amerika terbesar saat ini terjebak dalam 'tarik-menarik' antara pemerintahan Biden dan Kongres, yang menuntut tindakan lebih keras terhadap Moskow.
Sanksi tersebut mencegah bank AS memberikan layanan kepada entitas dan orang yang masuk daftar hitam, dengan pelanggaran yang dapat dihukum dengan denda miliaran dolar.
Jamie Dimon, CEO bank investasi JPMorgan Chase, dilaporkan ditegur dalam sidang kongres pada September karena diduga menggunakan celah dalam sanksi untuk tetap bekerja dengan Rusia. Namun, dia menjawab dengan mengatakan bahwa pihaknya mengikuti instruksi dari pemerintah.
Terkait hal itu, juru bicara Departemen Keuangan mengatakan bahwa mereka telah mengeluarkan panduan kepada bank, mengklarifikasi bahwa kegiatan dalam bantuan kemanusiaan, energi, dan pertanian diizinkan. Sementara itu, JPMorgan dan Citigroup menolak berkomentar.
"Kongres perlu memahami ini, pemerintah AS belum memberlakukan embargo komprehensif dengan Rusia, masih ada kantong bisnis yang diizinkan," tutur Nnedinma Ifudu Nweke, seorang pengacara yang mengkhususkan diri dalam sanksi ekonomi AS di Akin Gump Strauss Hauer & Feld LLP.
"Departemen Keuangan akan terus mengadakan pertemuan untuk mendidik bank tentang transaksi yang diizinkan, terutama di bidang kemanusiaan," tambah Nweke.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net