search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terlibat Skandal Korupsi, Pemimpin Dunia Ini Tidak Mau Mundur
Minggu, 4 Desember 2022, 18:26 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Terlibat Skandal Korupsi, Pemimpin Dunia Ini Tidak Mau Mundur

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa bersikeras mempertahankan kursi kepemimpinannya, meskipun dirinya saat ini dikabarkan terlibat dalam kasus korupsi. Diketahui Presiden Afsel berusia 70 tahun tersebut disebut terlibat dalam sebuah dugaan pencurian pada sebuah bisnis pertanian. Panel ahli hukum setempat memaksa Ramaphosa menjawab dugaan kasus tersebut.

Kendati terlibat dalam skandal kasus korupsi, juru bicara Ramaphosa mengungkapkan bahwa dia akan tetap mempertahankan kursi kepemimpinannya. Bahkan akan terus berjuang mencari dukungan untuk bisa melangkah dalam pemilihan berikutnya pada Kongres Nasional Afrika.

"Presiden Ramaphosa tidak mengundurkan diri karena laporannya yang catat. Dia tidak akan mundur," jelas Vincent Magwenya, juru bicara Ramaphosa, dilansir dari BBC, Minggu (4/12/2022).

"Untuk kepentingan jangka panjang dan keberlanjutan demokrasi konstitusional kita, itu tak bersinggungan dengan kepresidenan Ramaphosa, laporan yang jelas-jelas cacat," kata Magwenya lagi.

Seperti diketahui, skandal mengenai keterlibatan Ramaphosa mencuat pada Juni, ketika mantan bos mata-mata Afrika Selatan, Arthur Fraser mengajukan pengaduan ke polisi yang menuduh presiden menyembunyikan pencurian uang tunai sebesar US$ 4 juta (sekira Rp 61 miliar) dari peternakan Phala Phala miliknya pada tahun 2020.

Ramaphosa pun mengakui bahwa dirinya membawa uang tersebut ke rumahnya, namun jumlahnya sebesar US$ 580.000, bukan US$ 4 juta. Ramaphosa mengklaim uang sebesar US$ 580.000 tersebut berasal dari penjualan kerbau, tapi panel yang dipimpin oleh mantan hakim agung ragu mengenai pernyataan Ramaphosa tersebut.

Temuan panel telah diserahkan ke parlemen, untuk diperiksa dan diputuskan, apakah akan dilakukan pemakzulan terhadap Ramaphosa atau tidak. Ramaphosa pun mendapat tekanan dari oposisi, serta saingan dari Kongres Nasional Afrika yang memerintah, untuk mengundurkan diri.

Rencananya, Ramaphosa akan bertemu dengan badan pimpinan tertinggi Kongres Nasional Afrika besok setelah gagal hadir pada pertemuan sebelumnya. Skandal itu sangat merusak citra Ramaphosa karena dia naik ke tampuk kekuasaan, bersumpah untuk memberantas korupsi yang telah melanda negara di bawah kepemimpinan pendahulunya, Jacob Zuma.

Adapun Kongres Nasional Afrika saat ini terpecah antara pendukung Zuma dan mereka yang mendukung Ramaphosa.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami