Kisah Pekak Kicen, Lansia Hidup Sebatang Kara Hanya Andalkan Bantuan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Di Banjar Suwat Kaja, Desa Suwat, Kecamatan Gianyar hidup seorang kakek atau pekak bernama pekak Kicen. Di usia menginjak 80 tahun, dia hidup sebatang kara dengan kondisi yang sudah renta.
Kakek ditinggal meninggal dunia oleh istrinya. Sedangkan, dia tidak punya anak. “Saya tidak punya anak. Dulu kerja ke sawah,” ujar dia.
Dengan usia senja, pekak tidak mampu menjadi petani di sawah. Ditambah sakit-sakitan tidak bisa jalan karena rematik. Sebagai petani, tidak banyak uang yang diperoleh Kicen.
Saat ini sekadar makan sehari-hari pekak Kicen mengandalkan bantuan pemerintah dan juga kebaikan para tetangganya yang bisa memberikan sedikit. Baik itu berupa beras maupun makanan.
Dia sama sekali tidak bisa beraktivitas, hanya bisa diam di rumah beliau yang sangat sederhana. “Saya masak sendiri. Makanan kadang yang membawakan, kasih beras, telur,” ujarnya.
Dia berterima kasih atas kepedulian para kerabat yang rela menyisihkan sedikit untuk keperluannya sehari-hari. “Terima kasih sudah dibantu,” tutupnya.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr