search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Vladimir Putin Harap Perang di Ukraina Berakhir, Rusia Kalah?
Jumat, 23 Desember 2022, 11:40 WITA Follow
image

bbn/twitter/Vladimir Putin Harap Perang di Ukraina Berakhir, Rusia Kalah?.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Rusia hingga kini masih belum kunjung berhasil mengalahkan Ukraina sejak Februari 2022. Lantas, Presiden Rusia Vladimir Putin kini dikabarkan membuka kemungkinan perdamaian. 

"Kita akan mencari cara agar semua ini berakhir, dan tentunya lebih cepat lebih baik," ujar Presiden Vladimir Putin, dikutip media pemerintah Rusia TASS, Jumat (23/12/2022).

Komentar Presiden Putin itu dibuat saat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sedang mengunjungi Amerika Serikat. Ukraina akan dikirimkan misil Patriot oleh AS. 

Presiden Putin lantas mengatakan bahwa jika ketegangan semakin intens, maka akan ada kerugian yang tak diinginkan. 

Pemerintah Rusia belakangan ini juga menyebut Ukraina telah dibantu oleh NATO, dan Rusia memakai istilah adanya perang proxy. Duta Besar Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobieva, juga mengatakan bahwa Ukraina bisa bertahan karena dibantu peralatan oleh negara-negara NATO. 

Keadaan ekonomi Rusia tahun ini juga tidak menunjukkan tanda-tanda positif, meski Presiden Putin menampilkan sikap optimis. Putin menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi Rusia pada 2022 menyusut hingga 2,5 persen saja. 

Vladimir Putin bersyukur karena jatuhnya tidak sampai 20 persen. 

"Keruntuhan ekonomi yang diprediksi tidak terjadi. Ya, kita ada penurunan," ujar Putin. "GDP berkurang tetapi 2,5 persen dan tidak 20 persen atau 25 persen," ujarnya.

Presiden Rusia juga terus mengkritik kebijakan price cap harga minyak yang dipromosikan oleh negara-negara G7. Namun, ia berkata itu tidak akan berpengaruh pada Rusia. Sementara, Dubes Lyudmila menyebut negaranya tak mau menjual minyak dengan price cap.

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami