search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Zelensky Kecam Warga Rusia Bungkam 30 Warga Ukraina Tewas: Pengecut
Senin, 16 Januari 2023, 07:28 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Zelensky Kecam Warga Rusia Bungkam 30 Warga Ukraina Tewas: Pengecut

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Volodymyr Zelensky mengecam warga Rusia yang bungkam setelah 30 warga Ukraina tewas akibat serangan rudal pasukan Negeri Beruang Merah di Dnipro akhir pekan lalu.

"Sikap bungkam kalian yang bak pengecut, upaya kalian 'menunggu' yang sedang terjadi, hanya akan berakhir dengan kenyataan bahwa satu hari, teroris yang sama [pemerintah Rusia] akan memburu kalian," ujar Zelensky, seperti dikutip AFP, Minggu (15/1).

Zelensky mengaku kecewa karena ia menerima pesan dukungan dari warga dari negara-negara lainnya. Namun, warga Rusia "sekarang tak bisa mengutarakan kata-kata kecaman atas teror ini."

Ia kemudian mengungkap bahwa dalam serangan di Dnipro itu, 30 orang meninggal, termasuk seorang anak berusia 15 tahun dan dua anak lainnya yang dilaporkan sudah yatim piatu.

Hingga kini, tim penyelamat juga masih mencari 30 orang yang dinyatakan hilang. Mereka mencari tanda-tanda puluhan orang itu di tengah puing-puing gedung.

Sementara itu, Ukraina juga masih terus menghadapi gempuran Rusia di berbagai penjuru negara, termasuk Donetsk.

Di Donetsk, pertempuran sengit pecah di daerah Soledar. Rusia dan Ukraina sempat saling klaim menguasai kawasan itu pada akhir pekan lalu.

Awalnya, Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa pasukan mereka berhasil merebut Soledar, kawasan yang memang menjadi konsentrasi tempur Negeri Beruang Merah belakangan ini.

"Soledar bisa direbut karena bombardir terus menerus terhadap musuh dengan tembakan, pasukan udara, pasukan rudal dan artileri, dan pasukan Rusia," demikian pernyataan Kemhan Rusia yang dikutip Reuters, Sabtu (14/1).

Menurut Kemhan Rusia, perebutan Soledar bakal membuat jalur suplai Ukraina menuju Kota Bakhmut terputus. Selama ini, Rusia memang mengincar Bakhmut, tapi tak kunjung tercapai.

Beberapa jam setelah pengumuman itu, Presiden Volodymyr Zelensky menyatakan pertempuran di Soledar masih berlangsung.

"Pertempuran sulit di kawasan Donetsk masih berlanjut. Pertempuran di Bakhmut dan Soledar dan kota-kota dan desa lain di timur negara kami masih berlangsung," ucap Zelensky.

Tak lama setelah itu, Gubernur Donetsk, Pavlo Kyrylenko, mengklaim bahwa Soledar masih berada di bawah kekuasaan pasukan Ukraina.

"Soledar masih di bawah kendali militer kami, meski beberapa pertempuran di jalan dan di luar kota karena musuh mencoba masuk dari beberapa arah. Pihak musuh mengalami kekalahan besar," katanya.

Para pakar menilai Ukraina memang memiliki sistem pertahanan yang baik di Soledar. Meski terus digempur, Ukraina dapat bertahan, bahkan melawan balik.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami