Cuaca Ekstrem, Stok Gabah dan Beras Lokal di Tabanan Minim
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Dampak cuaca ekstrem seperti cuaca hujan dan angin kencang membuat hasil panen dan stok gabah kering di Kabupaten Tabanan menipis.
Bahkan, produksi beras lokal Tabanan diperkirakan menurun sekitar 10 persen dari sebelumnya. Hal tersebut dirasakan oleh petani dan usaha penggilingan padi.
Seorang pemilik usaha penggilingan padi di Tabanan I Putu Gede Adi Kartika Putra menyebutkan, karena dampak cuaca serta hama penyakit yang melanda yang mengakibatkan robohnya tanaman padi sebelum masa panen. Sehingga produksi beras lokal Tabanan mengalami penurunan.
Sebelumnya, hasil panen bisa mencapai sekitar 8 ton setiap hektare, kini turun drastis menjadi sekitar 5 ton setiap hektare.
“Sangat menurun rendemen padinya, sekitar 10 persen,” ujarnya.
Ia juga menyebutkan, secara perhitungan orang Bali, sasih atau momen untuk menanam padi di sawah tidak begitu bagus hingga rentan terjadi gagal panen.
Anggota subak di Subak Bongan, Tabanan Wayan Sudiantara menyebutkan, penurunan panen di sawahnya terjadi sekitar 20 hingga 30 persen pada periode panen ini. Sebagai petani ia pun tidak dapat berbuat banyak.
“Karena pohon padi tumbang, kondisi padi tidak bagus,” ujarnya.
Saat situasi gagal panen mengancam, juga sedang terjadi kenaikan harga beras. Wayan Sudiantara berharap, pada musim panen selanjutnya kondisi alam bisa lebih baik dan panen kembali bagus.
“Saat panen bagus, di Subak Bongan bisa menghasilkan 8 ton setiap hektare,” ujarnya.
Editor: Robby
Reporter: bbn/tab