search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Zelensky Tolak Mentah-Mentah Cina Jadi Mediator Dialog dengan Rusia
Kamis, 23 Februari 2023, 08:00 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Zelensky Tolak Mentah-Mentah Cina Jadi Mediator Dialog dengan Rusia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menolak mentah-mentah rencana Cina menjadi mediator dialog untuk Rusia dan Ukraina.

Dalam konferensi pers pada Selasa (22/2), Zelensky memilih menjalankan rencana perdamaiannya sendiri yakni Formula Perdamaian alih-laih menerima tawaran Cina yang mau menjadi penengah untuk bicara dengan Rusia.

"Bagi saya, dokumen kami 'Formula Perdamaian', yang sudah didukung oleh sejumlah besar negara [bakal lebih berarti]. Kami harap negara-negara yang sudah mendukung akan kembali mendukung dokumen tersebut pada 23 Februari saat pertemuan PBB dilakukan serta ada pemungutan suara tentang resolusi," kata Zelensky dalam konferensi pers, seperti dikutip Newsweek, Selasa (21/2).

Presiden Cina Xi Jinping sebelumnya berencana menyampaikan "pidato perdamaian" di hadapan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, tepat setahun invasi Rusia di Ukraina. Xi hendak mengusulkan rencana untuk mencapai perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Rencana itu sempat digaungkan oleh Menteri Luar Negeri Cina Qin Gang saat berpidato pada Selasa. Qin kala itu menyampaikan keprihatinan Beijing atas meningkatnya konflik Rusia-Ukraina.

Dia lalu mengatakan Cina bakal bekerja sama dengan komunitas internasional guna mempromosikan dialog damai.

"[Beijing] sangat prihatin [dengan konflik di Ukraina] yang meningkat dan bahkan lepas kendali,"ujar Menteri Luar Negeri China yang baru Qin Gang saat pidato soal keamanan global pada Selasa (21/2), seperti dikutip AFP.

"[Kami] akan bekerja dengan komunitas internasional untuk mempromosikan dialog dan konsultasi, mengatasi masalah semua pihak dan mencari keamanan bersama," kata Qin.

Soal ini, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan proposal perdamaian Zelensky bakal menjadi "prioritas utama".

Kuleba berujar diplomat top Cina, Wang Yi, sempat menyampaikan beberapa elemen rencana Beijing kepadanya. Namun, dia belum melihat versi lengkap rencana tersebut.

Dia pun berujar Formula Perdamaian Zelensky bakal menjadi yang paling utama ketimbang rencana Beijing.

Formula Perdamaian Ukraina sendiri merupakan rencana berisi 10 poin di antaranya mengenai pemulihan wilayah Ukraina, penarikan pasukan Rusia dari seluruh wilayah Ukraina, dan pengadilan khusus untuk mengadili kejahatan perang Rusia.

Rencana itu juga mencakup langkah-langkah untuk menjamin keselamatan nuklir, ekspor biji-bijian Ukraina, pembebasan tahanan perang, pencegahan ecocide dan konflik di masa depan, serta konfirmasi akhir perang.

Sementara itu, rencana Cina memulihkan perang Rusia dan Ukraina diduga bakal mencakup gencatan senjata, menurut laporan Interfax Ukraina mengutip Bloomberg. Rencana itu juga diduga meliputi penyetopan pasokan senjata Barat ke Ukraina yang menjadi sumber konflik kedua negara makin mendidih belakangan ini.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami