search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gubernur NTT Diminta Urus Nasib Guru daripada Ubah Jam Sekolah
Senin, 6 Maret 2023, 15:55 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Gubernur NTT Diminta Urus Nasib Guru daripada Ubah Jam Sekolah

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Gubernur NTT Viktor Laiskodat terus mendapat kritik setelah menerapkan kebijakan jam masuk sekolah pukul 05.30 WITA bagi siswa SMA dan SMK di Kota Kupang.

Salah seorang guru di NTT, Agustina Haga mengatakan Viktor sebaiknya memperhatikan nasib dan kesejahteraan guru, khususnya guru honorer daripada mengubah jam masuk sekolah.

Menurut Agustina, kebijakan jam masuk sekolah tidak memiliki hubungan dengan peningkatan mutu pendidikan ataupun kualitas para siswa.

"Pemprov harusnya mengurus bagaimana memaksimalkan guru untuk memiliki kualitas profesional yang bagus dari pada sibuk mengurus (masuk sekolah) jam 5 (pagi), itu tidak efisien," kata Agustina, Jumat (3/3) sore.

Agustina meminta Viktor meningkatkan kualitas guru-guru hingga mengubah metode pembelajaran di NTT. Menurutnya, menciptakan mutu pendidikan berkualitas tak bisa dilakukan dengan mengubah jam masuk sekolah.

"Untuk mendapatkan mutu pendidikan yang baik, bukan karena waktu bangun jam 5 (pagi)," katanya.

Lebih lanjut, Agustina mengatakan penerapan masuk sekolah sebelum matahari terbit ini juga menimbulkan persoalan baru, yakni kerawanan bagi para siswa perempuan.

"Tadi pagi saya berangkat dan di tengah jalan saya melihat ada seorang siswi dia berangkat itu jam 5 dan itu masih gelap. Nah, kita harus peka. Pertama, rawan bagi seorang anak perempuan," ujarnya.

Untuk itu Agustina mendesak Viktor membatalkan atau mencabut kebijakan penerapan masuk sekolah pukul 05.30 WITA bagi para siswa kelas XII SMA dan SMK.

Ia mengingatkan kebijakan baru ini tak hanya berdampak ke para siswa dan orang tua, tetapi juga ke guru-guru khususnya guru perempuan yang telah memiliki keluarga.

"Saya sebagai guru tapi saya juga sebagai istri, kami juga punya anak. Kita tidak mungkin tinggalkan keluarga hanya untuk mengurus anak bangsa, jangan lupa bahwa keluarga kita juga adalah generasi bangsa ke depan," katanya.

"Contohnya kita yang guru honorer ini, dimana perhatian dari pemerintah. Kita mengajar anak-anak tapi kesejahteraan kita tidak diperhatikan," ujarnya menambahkan.

Sementara Anggota Komisi X DPR, Anita Jacoba Gah mengatakan Viktor seharusnya memperhatikan nasib para guru, terutama guru honorer sebelum membuat kebijakan jam masuk sekolah pukul 05.30 WITA.

"Gurunya dulu dilihat, kesejahteraan guru ditingkatkan dulu dong, ini honorer saja tidak diangkat- angkat, bagaimana kesejahteraan mereka," kata Anita kepada CNNIndonesia.com.

Anita menyebut untuk meningkatkan kualitas pendidikan, Viktor harus memperhatikan nasib para guru terlebih dahulu. Selain itu sarana prasarana pendidikan juga harus diperbaiki.

"Bukan dengan menyuruh anak-anak masuk sekolah pada jam 5 pagi," ujarnya.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami