search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Turis Singapura Diduga Terjangkit Rabies di Bali, TikToker Ini Ungkap di Unggahannya
Selasa, 4 April 2023, 15:25 WITA Follow
image

bbn/AFP/Turis Singapura Diduga Terjangkit Rabies di Bali, TikToker Ini Ungkap di Unggahannya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Seorang turis asal Singapura yang juga kreator konten, Nicole Chen memiliki pengalaman saat liburan di Bali. Ia memperingatkan potensi bahaya ketika berinteraksi dengan hewan liar di Bali.

Melalui konten TikTok pada Kamis, 30 Maret 2023, Chen yang dikenal Nicole Liel ini bercerita, ia baru-baru ini liburan di Bali bersama tiga teman lainnya.

Dua diantaranya, yang terbang ke sana lebih awal, mengunjungi Sacred Monkey Forest di Ubud. 

"Ketika mereka sedang bermain (dan) membelai mereka (monyet di tempat itu), salah satu dari mereka menggigitnya," katanya, dikutip dari AsiaOne, Selasa (4/4/2023).

Rabies, penyakit yang ditularkan melalui gigitan hewan, adalah "hal serius di Bali," kata si TikToker. Tapi, teman-temannya "tidak mempedulikannya" dan melanjutkan perjalanan tanpa mencari perawatan medis. Mimpi buruk baru mereka sadari ketika kembali ke Singapura.

Chen berkata, "(Teman saya) harus mendapatkan 10 suntikan rabies dan kakinya membengkak seperti 10 kali (dari ukuran normal)." Meski tidak jelas apakah temannya tertular dari gigitan monyet, rabies adalah penyakit yang tidak boleh dianggap enteng.

Ada dua wabah rabies terpisah di Bali pada 2008 dan 2011. Dua turis digigit anjing rabies pada Desember 2022, menimbulkan kekhawatiran baru tentang penyakit tersebut. Seperti Chen, beberapa warganet di kolom komentar memperingatkan bahaya berinteraksi dengan monyet di Bali.

"Kalian tidak bisa berinteraksi dengan monyet-monyet itu. Mereka bahkan memberi tahu pengunjung sebelum memasuki Sacred Monkey Forest untuk tidak menatap langsung mata monyet-monyet di sana," komentar seorang warganet.

Pelancong yang mengunjungi negara-negara dengan risiko rabies harus berkonsultasi dengan dokter mereka dan mencari nasihat tentang vaksinasi rabies, menurut Animal & Veterinary Service Singapura (AVS). 

Gejala rabies termasuk sakit kepala, merasa lemah dan tidak nyaman pada atau di sekitar tempat gigitan hewan. Penyakit ini berkembang pesat begitu gejala muncul dan kematian sering terjadi dalam 10 hari.

Mereka yang digigit binatang harus mencuci semua luka dan goresan dengan sabun dan air setidaknya selama 15 menit, kata AVS. Mereka juga harus segera mencari perawatan medis, tambah agensi itu.

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami