Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Tren di Amerika, Gen-Z Tinggalkan Smartphone Pilih HP Bodoh
BERITABALI.COM, DUNIA.
Kebanyakan Gen Z di Amerika Serikat (AS) ternyata tidak tertarik dengan kecanggihan smartphone. Mereka lebih memilih HP jadul atau ponsel bodoh (dumb phone) dengan spesifikasi minim.
Baca juga:
Smartphone 7 Tahun Lagi, Pencipta HP Ungkap Gantinya">'Kiamat' Smartphone 7 Tahun Lagi, Pencipta HP Ungkap Gantinya
Influencer dumb phone, Jose Briones menjelaskan jika para anak muda itu mulai bosan dengan smartphone. "Mereka tidak tahu apa yang terjadi dengan kesehatan mental dan mereka berusaha melakukan pengurangan," kata moderator subreddit, "r/dumbphones.", dari CNBC International, Senin (10/4/2023).
Salah satu pabrikan yang masih menjual ponsel jadul atau feature phone adalah Nokia melalui HMD Global. Penjualan perusahaan yang naik tahun lalu jadi pertanda tren peralihan anak muda ke ponsel tersebut.
HMD global mencatatkan kenaikan penjualan puluhan ribu unit tiap bulannya di AS. Sementara di global yang terjadi sebaliknya, yakni penjualannya mengalami penurunan.
Tahun lalu, Counterpoint Research mencatat 80 persen penjualan feature phone berasal dari wilayah Timur Tengah, Afrika, dan India. Namun sejumlah pihak menyatakan ada pergeseran angka, yakni kemungkinan anak muda di AS kembali pada ponsel bodoh.
"Di Amerika Utara, pasar dumb phone cukup datar," kata Moorhead. "Tapi saya bisa melihatnya meningkat hingga 5 persen dalam lima tahun ke depan jika, berdasarkan masalah kesehatan masyarakat yang ada di luar sana."
Tren serupa juga dilihat oleh perusahaan Punkt dan Light. Mereka menjual perangkat pada mereka yang ingin menghabiskan waktu lebih sedikit pada HP dan media sosial. Banyak influencer juga yang memasarkan ponsel jadul itu di Youtube.
"Light bukan menawarkan 'HP bodoh', tetapi HP yang tujuan penggunaannya lebih spesifik. HP premium, minimum, tidak berarti anti teknologi. Intinya adalah secara sadar memilih bagaimana dan kapan menggunakan teknologi yang menambah kualitas hidup pengguna," kata pendiri Light, Joe Hollier.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net
Berita Terpopuler
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 3445 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 3116 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 3080 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 2866 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem