search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bos Hotel Sebut Turis Rusia Tukang Bikin Onar dan Gembel di Bali
Kamis, 13 April 2023, 09:48 WITA Follow
image

bbn/net/Bos Hotel Sebut Turis Rusia Tukang Bikin Onar dan Gembel di Bali.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ketua Umum Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi B Sukamdani menanggapi soal turis Rusia yang kerap bikin onar di Bali dalam beberapa waktu terakhir.

"Daya beli nggak bagus, sekarang nggak bagus. Nggak ada duit mereka. Dulu sebelum perang iya uangnya banyak, sekarang nggak ada uangnya, justru jadi gembel, cari kerjaan orang lokal, dia nggak ada uang," katanya, Rabu (12/4/2023).

Kondisi makin parah karena banyak warga negara asing (WNA) yang mulai menyerobot lahan usaha milik tenaga kerja lokal, seperti jasa fotografer dan lain sebagainya. Hal ini tentu membuat banyak masyarakat Bali menjadi gerah ke wisatawan Rusia.

"Turis Australia nggak (berulah) banget. Turis Rusia yang masalah. Sebandel-bandelnya Australia masih lebih sopan. Rusia itu bener-bener masalah," kata Hariyadi.

Lebih lanjut banyak dari tamu lain yang sebal dengan mereka karena kerap membuat onar. Karena itu, aturan deportasi bisa diterapkan.

"Solusinya deportasi, sekarang orang Bali galak juga, lebih baik dideportasi aja," sebut Hariyadi.

Berdasarkan data Kantor Imigrasi Denpasar, sebanyak 43.662 WNA asal Rusia masuk ke Bali selama periode Januari sampai Maret 2023.

Sebelumnya, I Wayan Koster berkirim surat kepada Kementerian Hukum dan HAM dengan tembusan ke Kementerian Luar Negeri untuk mencabut layanan Visa on Arrival (VoA) bagi WNA Rusia dan Ukraina. Hal ini menyusul maraknya bule Rusia dan Ukraina yang 'berulah' di Bali.

"Saya juga sudah bersurat kepada bapak Kemenkumham dengan tembusan kepada Menlu untuk mencabut Visa on Arrival bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali," katanya di Kantor Kemenkumham.

Menurut catatan Polda Bali 56 dari 171 pelanggar lalu lintas merupakan WNA Rusia, sedangkan WNA Ukraina sebanyak 5 orang.

Koster juga berpendapat, WNA Rusia - Ukraina itu sengaja datang ke Bali untuk menghindari perang. Sehingga mencari kenyamanan hingga bekerja.

"Karena dua negara ini lagi perang sehingga nggak nyaman di negaranya, rame-rame datang ke Bali tidak untuk berwisata, tapi juga mencari kenyamanan termasuk untuk bekerja," jelasnya. (sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami