Cegah MMS, Peternak Babi Diminta Jaga Kebersihan dan Kesehatan Ternak
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, KARANGASEM.
Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Kabupaten Karangasem langsung menyikapi adanya kabar dugaan paparan kasus Miningitis Steptococcus Suis (MMS) terhadap manusia di Kabupaten Gianyar usai mengonsumsi olahan daging babi.
Setelah mendengar kabar tersebut, kendati tidak ditemukan kasua serupa di Karangasem, namun personel UPTD Puskeswan Karangasem langsung dirapatkan untuk melakukan langkah antisipasi agar ternak babi di Karangasem terhindar dari paparan bakteri tersebut. Mengingat penyakit ini juga bisa menyerang hewan lainnya seperti monyet bahkan juga menyerang manusia.
"Kemarin kita sudah kumpulkan personel Puskeswan, saya minta mereka agar memantau kandang babi di masyrakat terutama yang skala besar. Kita arahkan agar turun berikan edukasi, imbauan dan berikan bantuan disinfektan kepada peternak, karena upaya pencegahan bisa dilakukan melalui spraying penyemprotan disinfektan serta menjaga kebersihan kandang dan kesehatan ternak," kata Kadis Pertanian Pangan dan Perikanan, I Nyoman Siki Ngurah, Rabu (19/4/2023).
Sementara itu, penyakit Steptococcus adalah penyakit pada babi yang disebabkan bakteri streptococcus suis, cara penularannya bisa melalui kontak langsung dengan babi atau melalui feces babi, atau limbah babi yang terinfeksi.
Adapun gejala pada ternak babi yang terinfeksi bakteri tersebut seperti demam, tidak mau makan dan ada gejala kejang kejang seperti mengayuh sepeda.
Penyakit ini sudah ditemukan di Bali sejak tahun 1989, penyakit ini bisa diobati, dan cara penanganannya dengan bioskuriti yang ketat pada peternakan. Penyakit ini bersifat zoonosis dan juga menyerang monyet, pada manusia cara pencegahannya bahan asal hewan harus dimasak lebih dari 70 drajat celcius dan mengindari makan darah babi.
Editor: Robby
Reporter: bbn/krs